Pengajian Tanbihul Ghafilin Bagian Ke-19, tentang 5 macam kabar gembira yang dibawa malaikat menjelang kematian
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Berkata al-Faqih, “Sungguh beruntung orang yang diberi rizki oleh Allah berupa kefahaman dan kesadaran dari “ngantuk”nya lalai (maksudnya hampir hampir lalai sama sekali. Jika tidur, maka benar benar lalai, tidak ada sedikitpun sadar), dan memberinya taufik untuk memikirkan saat terakhirnya.
Kami memohon kepada Allah ta’ala agar menjadikan penghujung usia kami dalam kebaikan dan mendapatkan bisyarah (kabar gembira). Karena sesungguhnya mukmin itu mendapatkan bisyarah (kabar gembira) dari Allah ta’ala saat kematiannya. Inilah makna dari firman Allah ta’ala : (QS. Fushilat/41 : 30)
إِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَأَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah. Kemudian mereka istiqomah. Maka Aku turunkan kepada mereka malaikat malaikat yang memberi kabar gembira seraya berkata, “Jangan takut, jangan bersedih, gembiralah kalian dengan syurga yang telah dijanjikan untuk kalian”.
Penjelasan :
“Orang-orang yang berkata : Tuhan kami adalah Allah” maksudnya orang orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka mantap/ tetap dalam keimanan.
“Kemudian mereka istiqomah” maksudnya menjalankan kefardluan kefardluan dan meninggalkan perkara-perkara haram. Yahya bin Mu’adz Ar-Razi berkata, “Istiqomah maksudnya perbuatannya sama dengan ucapannya”. Sebagian ulama berkata, “Istiqomah maksudnya istiqomah dalam barisan Ahlis Sunnah Wal Jamaah”.
“Aku turunkan kepada mereka malaikat malaikat”, maksudnya kepada mereka diturunkan malaikat ketika menjelang saat kematiannya.
“yang memberi kabar gembira seraya berkata, “Jangan takut, jangan bersedih”, maksudnya malaikat itu berkata, “Jangan kalian takut pada urusan dunia (keluarga dan lain-lain) yang kalian tinggalkan dan urusan akhirat yang akan kalian hadapi.
“gembiralah kalian dengan syurga yang telah dijanjikan untuk kalian” maksudnya bergembiralah karena engkau akan mendapat syurga telah dijanjikan Allah untukmu melalui lisan Nabimu Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Ulama berpendapat, bisyarah (kabar gembira) menjelang kematian itu ada 5 macam :
Pertama, bisyarah untuk orang mukmin secara umum. Kepada mereka dikatakan, “Jangan kalian takut dengan langgengnya siksa. Kalian tidak akan selama lamanya disiksa dalam neraka. Kalian akan mendapatkan syafaat dari para nabi dan orang-orang shaleh. Jangan kalian susah hati dengan terputusnya ganjaran, ganjaran kalian akan terus mengalir. Gembiralah, tempat kembalimu nanti adalah syurga”.
Kedua, bisyarah untuk mukhlishin (orang-orang yang ikhlas/ bersih). Kepada mereka dikatakan, “Jangan takut akan tertolaknya amal. Amalmu akan diterima. Jangan susah hati dengan terputusnya ganjaran. Ganjaranmu akan tetap mengalir bahkan dilipat gandakan. Jangan pula bersusah hati dengan apa yang telah kau lakukan setelah bertaubat. Engkau diampuni.
Ketiga, bisyarah untuk Taa-ibiin (orang-orang yang bertaubat). Kepada mereka dikatakan, “Jangan takut dengan dosa-dosa yang telah kamu lakukan. Kamu telah diampuni. Jangan pula bersusah hati dengan terputusnya ganjaran setelah kamu bertaubat. Semuanya tetap mengalir seiring ampunan dari Allah”.
Keempat, bisyarah untuk Zuhhaad (orang-orang zuhud/ yang dalam hatinya tidak ada cinta dunia). Kepada mereka dikatakan, “Jangan takut dengan hasyr (kebangkitan) dan hisab (perhitungan), jangan pula susah hati, ganjaran amalmu terus berlipat, dan gembiralah kamu akan masuk syurga tanpa hisab dan adzab.
Kelima, bisyarah untuk para ulama (orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan senantiasa mengamalkan ilmunya). Kepada mereka dikatakan, “Jangan engkau takut dengan kengerian hari kiamat dan jangan bersusah hati, Allah akan membalas semua amal kamu. Dan gembiralah dengan syurga untukmu dan untuk orang-orang yang mengikutimu.
Beruntung sekali orang yang akhir hayatnya diberi bisyarah (kabar gembira), yang diberikan kepada orang beriman dan berbuat ihsan dalam amalnya, maka diturunkan malaikat kepada mereka, sehingga mereka bisa melihatnya seraya bertanya, “Siapa kalian. Aku belum pernah melihat wajah yang seindah kalian, aroma yang lebih wangi dari kalian?”
Malaikat menjawab, “Kami adalah para kekasihmu. Kami yang menulis dan menjaga amal-amalmu dalam kehidupan dunia. Kami adalah kekasihmu dalam kehidupan akhirat”.
Wallahu A’lam.
Alhamdu lillahi robbil ‘alamin
Catatan Pengajian PakNas di Musholla Ar-Raudlah MQ. Nasy’atul Wardiyah Bersama Ust. Hambali Ahmad
Kertanegara, Jum’at Pahing, 8 Maret 2019 M / 1 Rajab 1440 H
Wawan Setiawan Bagian sebelumnya baca di : https://www.mqnaswa.id/kisah-nabi-isa-membangkitkan-sam-bin-nuh/