Adzan Di Kuburan
Bismillahi rahmanir rahim
Pertanyaan:
Bukankah adzan diperuntukkan memberi tahu waktu shalat, namun kenapa adzan justru di kuburan?
Jawaban:
Ahli sejarah Syaikh al-Zakarli telah menyebutkan ulama yang pertama kali menganjurkan adzan di kubur:
ألإصابي ( ٥٧٧ – ٦٥٧ ھ – ١١٨١ – ١٢٥٨ م ) علي بن الحسين الإصابي، أبو الحسن: فقيه أصولي، يماني. وهو أول من سن الأذان لمن يسد اللحد على الميت.
“Ali bin Husain al-Ishabi ( 577-657 H atau 1181-1257 M ), Abu Hasan, ahli fikih, ahli usul fikih, berkebangsaan Yaman. Dia adalah yang pertama kali menganjurkan adzan terhadap orang yang memasukkan mayit ke liang lahat.” ⁸⁴)
Pada masa berikutnya, ulama ahli hadits al-Hafidz al-Hamawi selama hidupnya pernah menfatwakan bahwa adzan di kubur saat dimakamkan adalah sunnah. Maka ketika beliau wafat, ulama-ulama Damaskus melakukan fatwanya:
ولما أنزل في قبره عمل المؤذنون ببدعته التي ابتدعها مدة سنوات بدمشق من إفادته إياهم أن الأذان عند دفن الميت سنة وهو قول ضعيف ذهب إليه بعض المتأخرين ورده ابن حجر في العباب وغيره فأذنوا على قبره.
“Ketika jenazah al-Hafidz al-Hamawi diturunkan ke kubur, para muadzin melakukan bid’ah yang mereka lakukan selama beberapa tahun di Damaskus, yang disampaikan oleh beliau (Syaikh Muhammad bin Muhammad bin Yusuf al-Hamawi) kepada mereka bahwa adzan ketika pemakaman adalah sunnah. Ini adalah pendapat lemah yang dipilih oleh sebagian ulama generasi akhir. Pendapat ini ditolak oleh Ibnu Hajar dalam kitab al-Ubab dan lainnya, maka mereka melakukan adzan di kuburnya.” ⁸⁵)
Di kalangan Nahdliyin adzan di kubur ini hampir selalu dilakukan dengan mengikuti pendapat ulama yang menganjurkan.
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin
____________________
⁸⁴) al-A’lam, 4/280
⁸⁵) Syaikh al-Muhibbi, Khulashatul Atsar, 3/32
Sumber : buku yang berjudul “Menjawab Amaliyah & Ibadah yang dituduh bid’ah 2”
Penulis : KH. Ma’ruf Khozin
____________________
Ubaidillah Fadhil Rohman
Mengenai adzan 2 kali dan bilal jumat baca di : https://www.mqnaswa.id/adzan-2-kali-dan-bilal-jumat/
Baca juga : https://islam.nu.or.id/post/read/122740/khutbah-jumat-pelajaran-dari-peristiwa-penting-di-hari-asyura