“Alhamdulillah”, Tahukah Seberapa Luas Cakupannya ?

2 min read

Alhamdulillah adalah ungkapan pujian kepada Allah, inilah penjelasan keluasan maknanya.

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Alhamdulillahi robbil ‘alamin adalah ungkapan pujian kepada Allah ta’ala yang sudah sangat familiar dalam kehidupan kita dan berbagai aktifitas hidup kita sehari hari. Saking familiarnya, sering kita menganggap ungkapan itu hanya terbatas pada sesuatu yang sedang kita alami saja. Misalnya, makan, setelah makan kita mengucap Alhamdulillahi robbil ‘alamin, tapi dalam benak kita memahami bahwa ungkapan pujian “alhamdulillah” itu hanya terbatas soal makan saja. Atau baru dapat bonus, atau lainnya, baru kita mengucap Alhamdulillah, dan kita menganggapnya ucapan kita itu “sempit” sesempit pemahaman kita.

Sebenarnya seberapa luas cakupan makna Alhamdulillahi robbil ‘alamin ?

Salah seorang ulama menggunakan sebuah metode yang luar biasa untuk memahami maknanya. Beliau  mencari semua surat yang diawali dengan “Alhamdulillah”, untuk menjelaskan makna Alhamdulillahi robbil ‘alamin yang ada di dalam surat AlFatihah.

Mengapa demikian ?

Karena mayoritas ulama memang berpendapat bahwa makna dari seluruh Al-Qur’an, tercakup di dalam surat Al-Fatihah. Maka untuk memahami makna “Alhamdulillah” dalam surat Al-Fatihah, harus melihat makna dari “Alhamdulillah” yang ada di dalam seluruh Al-Qur’an.

Syaikh Nawawi Banten mengatakan, huruf “الحمد” ada 5. Hal ini cocok dengan surat yang diawali dengan kata “الحمد”, yakni jumlahnya juga 5. Memang, jika kita memeriksa surat-surat yang ada di dalam Al-Qur’an, maka (selain Fatihah), masih ada 4 surat lagi, yang diawali dengan Alhamdulillah.

1. Surat Al-An’am/6 : 1

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَ

“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang”

2. Surat Al-Kahfi/18 : 1

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهٗ عِوَجًا

“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al Qur’an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya”

3. Surat Saba’/34 : 1

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ لَهٗ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي اْلآخِرَةِ

“Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat”

4. QS. Fathir /35 : 1

اَلْحَمْدُ للهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِيْ أَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ

“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat”.

Semua makna yang ada dalam ke-empat ayat tersebut tercakup dalam makna “alhamdu lillahi robbil ‘alamin”.

Jadi ketika kita mengucap Alhamdulillahi robbil ‘alamin, sebenarnya kita sedang memuji Allah yang telah menciptakan diri kita, menciptakan pasangan kita, anak anak dan keluarga kita, menciptkan langit bumi dan seluruh isinya yang kita lihat, angin yang kita hirup, air segar yang kita minum, makanan dan buah yang kita makan.

Juga yang menciptakan gelap dan terang, malam dan siang, serta seluruh yang menopang kehidupan kita di dalamnya. Siang dan Matahari yang menyinari, yang berpengaruh pada tumbuhan dan pertumbuhan manusia. Malam dan Rembulan yang sejuk menyelimuti, sehingga manusia bisa beristirahat. Perputaran bulan dan matahari yang membuat kita mengalami hari demi hari, Senin selasa, bulan demi bulan, januari februari dan tahun demi tahun sehingga kita bisa menghitung hari ulang tahun dan seterusnya. Pendeknya, Allah yang memberi seluruh kenikmatan di sepanjang hidup siang dan malam yang kita lalui, semuanya.

Juga Allah menurunkan kitab, yang lurus, yang dibawa para Rasul. Sehingga kita hidup dengan teratur. Mengerti mana yang harus dilakukan, mana yang jangan dilakukan. Mana yang baik mana yang menjijikan. Kita memiliki panduan selama kita menjalani hari hari kehidupan ini. Hingga kelak kita bisa selamat sampai dalam kehidupan yang abadi di akhirat nanti.

Bahkan Allah menciptakan malaikat, yang khusus untuk mengurus seluruh urusan manusia. Sejak dalam kandungan, manusia didampingi oleh malaikat, bahkan dalam salah satu pendapat ulama, setiap manusia diiringi 10 malaikat. Yang diciptakan khusus untuk mendampinginya, setiap waktu. Malaikat itu diciptakan hanya untuk mendampingi kita saja. Sampai akhirat nanti. Bahkan Allah menciptakan malaikat/ pelayan pelayan di syurga yang akan menyambut dan menemani dalam kehidupan yang abadi.

Jadi singkatnya, sejak kita ada (di alam arwah) lalu lahir di dunia, menikmati semua yang ada di dunia, menerima bimbingan agama untuk menjalani kehidupan dunia, agar hidup dengan tenteram dan selamat, sampai nanti kembali ke akhirat, semuanya, semuanya adalah pemberian Allah semata.

Itulah makna ketika kita mengucap “Alhamdulillahi robbil ‘alamin”, segala puji hanya milik Allah yang menciptakan dan memelihara seluruh alam semesta.

Pantas saja jika dikatakan, “Ucapan Alahmdulillah itu timbangannya melebihi seluruh langit bumi dan isinya”

Wallahu A’lam

Alhamdulillahi robbil ‘alamin,

Kertanegara, Senin Wage, 3 Juni 2019 M / 29 Ramadhan 1440 H

Wawan Setiawan

Baca juga artikel/ Ijazah tentang Basmalah : https://www.mqnaswa.id/wirid-basmalah-dari-para-kiai-hingga-syaikh-abdul-qodir-al-jailani/

#MushallaArRaudlah
#MQNaswa

One Reply to ““Alhamdulillah”, Tahukah Seberapa Luas Cakupannya ?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *