Seri Pengajian Qur’an yang memaparkan nikmat / anugerah anugerah Allah kepada manusia
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Nikmat agung yang pertama bagi kita adalah nikmat penciptaan. Nikmat wujud. Allah “berkenan” menciptakan kita sehingga kita hadir di dunia ini. Sebagai manusia. Itulah kenikmatan pertama. Diciptakan sebagai manusia, bukan sebagai binatang. Itulah pemberian/ anugerah yang Allah sebutkan pertama kali dalam Al-Qur’an.
Lebih lengkap baca di : https://www.mqnaswa.id/nikmat-apakah-yang-pertama-kali-allah-anugerahkan/
Lalu apakah nikmat kedua yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an :
Hal ini terbaca pada Ayat berikutnya, QS. Al-Baqarah/2 : 22 :
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ اْلأَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرَاتَ رِزْقًا لَّكُمْ فَلَا تَجْعَلُوْا لله أَنْدَادًا وَّأَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
Ya, nikmat kedua adalah Allah menciptakan bumi ini sebagai hamparan sehingga kita bisa tinggal di atasnya. Bumi yang kita pijak dan langitnya. Serta air hujan yang menjadikan tumbuh biji biji dan buah. Biji-biji itu menjadi makanan pokok untuk manusia. Buah buah itu pun menjadi makanan yang lezat untuk manusia.
Ya, sekali lagi untuk manusia. Mana ada binatang, atau makhluk lain yang bisa menikmati hamparan bumi raya ini melebihi manusia. Manusia bisa melakukan sangat banyak kegiatan di bumi yang terhampar ini. Sedangkan makhluk lainnya hanya menikmati secara terbatas saja.
Dalam ayat selanjutnya (QS. AL-Baqarah/2 : 29), lebih tegas Allah berfirman :
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِي اْلأَرْضِ جَمِيْعًا
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu
Mana ada makhluk Allah yang lain, seperti jin dan malaikat yang menikmati biji biji dan buah buahan sebanyak manusia menikmatinya? Tidak, semuanya untuk manusia. Jelas sekali dalam ayat tersebut pun dikatakan “Rizqollakum” (Sebagai rizki untuk kalian).
Manusia bisa mengeksplorasi bumi ini dengan seluas luasnya, sedangkan makhluk yang lain tidak demikian. Bandingkan saja diri kita dengan binatang seumpama ayam, kambing atau lainnya. Maka kita akan melihat, manusia lah yang memang mendapat kenikmatan paling banyak dari rizki Allah berupa alam raya ini.
Dalam ayat ayat yang menyebutkan anugerah Allah yang lainnya dikatakan : Mataa’allakum (Sebagai kesenangan buat kalian (manusia).
Tidak keliru, karena sejak awal Allah memang “memberikan” manusia bumi raya ini untuk dikelola sebaik baiknya. Manusia lah yang dijadikan “Khalifah” di bumiNya yang luas ini, bukan makhlukNya yang lain.
Dalam QS. Al-Baqarah/2 : 30 Allah ta’ala berfirman :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِى اْلأَرْضِ خَلِيْفَةً
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
Jika kita sungguh sungguh menyadarinya, maka semua kenikmatan itu akan menguatkan kita agar hanya menyembah kepada Allah, tidak menjadikan sekutu/ saingan untuk Allah. Juga berusaha untuk menaatiNya dengan sebaik baiknya.
Wallahu A’lam
Alhamdulillaahi robbil ‘alamin
Kertanegara, Kamis Pahing, 21 Februari 2019 M / 16 Jumadil Akhir 1440 H
Wawan Setiawan