Berdzikir Menggunakan Tasbih
Bismillahir rahmanir rahim
Pertanyaan :
Tasbih, alat yang dibuat berdzikir sekarang beragam bentuk, mulai dari kayu, beling, bahkan yang berbentuk digital (angka). Benarkah menggunakan tasbih dalam dzikir perbuatan bid’ah? Irham, Sby
Jawaban:
Rasulullah saw bersabda :
يَا نِسَاءَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَيكُنَّ بِالتَّهْلِيلِ وَالتَّسْبِيحِ وَ التَّقْدِيْسِ وَلَاتَغْفُلنَ فَتَنْسِيَنَّ الرَّحْمَةَ وَاعْقُدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ (أخرجه أحمد رقم ٢٧١٢٤ والطبراني رقم ١٨٠ وابوداود رقم ١٥٠١ والترمذى رقم ٣٥٨٣)
“Wahai wanita Mukminat, lakukanlah tahlil, tasbih dan taqdis. Janganlah kalian lupa, maka kalian lupa pada rahmat. Hitunglah dengan jar-jari. Sebab jari akan ditanya dan diminta jawaban” (HR Ahmad 27134, Thabrani 180, Abu Dawud 1501 dan turmudzi 3583)
Jari-jari tangan merupakan alat untuk memudahkan menghitung jumlah berdzikir kita. namun bukan berarti menggunakan selain jari tangan tidak boleh. Sebab ada sebuah hadis :
عَن سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ رضي الله عنه دَخَلَ مَعَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَلى امْرَأَةٍ وَبَيْنَ يَدَيْهَا نَوًى أَو حَصًى تُسَبِّحُ بِهِ فَقَالَ أُخْبِرُكِ بِمَا هُوَ أَيْسَرُ عَلَيكِ مٍنْ هَذَا أَو أَفْضَلُ فَقَالَ《 سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ خَلَقَ فِى السَّمَاءِ وَ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ خَلَقَ فِى الْأَرْضِ وَ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ خَلَقَ بَيْنَ ذَلِكَ وَ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ وَاللهُ أَكْبَرُ مِثْلُ ذَلِكَ وَالْحَمدُ للهِ مِثْلُ ذَلِكَ وَلَآ إِلَهَ إِلّا اللهُ مِثْلُ ذَلِكَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِثْلُ ذَلِكَ 》. رواه ابو داود والنسائي والترمذى والطبراني في دعاء. (روضة المحدثين – ج ١٠/ ص ٤٦٦) قال الحافظ ابن حجر : حسن (نتائج الأفكار ٧٧/ ١)
“Diriwayatkan dari Sa’ad Abi Waqqash bahwa Rasulullah masuk ke (tempat) seorang wanita yang di depannya ada 4000 kerikil yang digunakannya untuk membaca Tasbih. Kemudian Rasulullah Saw mengajarkan bacaan Tasbih….”(HR Abu Dawud, Nasai, Turmudzi dan Tabrani)
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Sanadnya hasan” (Raudlatul Muhadditsin 10/466). Dan disahihkan oleh al-Hakim, al-Hafidz adz-Dzahabi dan al-Hafidz as-Suyuthi Hadis ini diperkuat oleh Atsar Abu Hurairah :
عَنْ نُعَيمِ بْنِ الْمُحَرَّرِ بْنِ أَبِي هُرَيرَةَ عَن جَدِّهِ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ كَانَ لَهُ خَيْطٌ فِيْهِ أَلفَا عُقْدَةٍ فَلَا يَنَامُ حَتَّى يُسَبِّحَ بِهِ (حلية الأولياء لابي نعيم الحلية الأولياء – ج ١/ ص ٣٨٣)
“Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah memiliki tali yang terdiri dari 2000 ikatan (bundelan). Beliau tidak tidur sampai bertasbih dengannya” (Abu Nuaim, Hilyat al-Auliya’ 1/383)
Ibnu Sa’d meriwayatkan Atsar yang lain :
عَنْ حَكِيْمِ بْنِ الدَّيْلَِمِي أَنَّ سَعْدًا كَانَ يُسَبِّحُ بِالْحَصَي (الطبقات الكبرى ج ٣ / ص ١٤٣)
“Dari Hakim ad-Dailami bahwa Sa’d bin Abi Waqqash bertasbih dengan kerikil” (Thabaqat al-Kubra 3/143)
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin
_______________
Sumber : Buku yang berjudul “Jawaban Amaliyah & Ibadah yang dituduh Bid’ah, sesat, kafir dan syirik”
Penulis : KH. Ma’ruf Khozin
_______________
Ubaidillah Fadhil Rohman
Mengenai akad nikah di masjid baca di : https://www.mqnaswa.id/akad-nikah-nikah-di-masjid/