Bingung Sering Gonta Ganti Do’a

1 min read

Bingung sering gonta ganti do’a bisa disebabkan karena banyaknya do’a dan rasa kecewa do’a yang tidak dikabulka. Berikut penjelasan Habib Luthfi bin Yahya.

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Ini adalah sambungan dari tanya jawab sebelumnya tentang Mengatasi Rasa Malas Beribadah. Silahkan baca di : https://www.mqnaswa.id/mengatasi-rasa-malas-beribadah/

Lanjutan jawaban Habib Luthfi :

Kedua (mengenai bingung, do’a apa yang sebaiknya dipanjatkan sehingga sering gonta ganti do’a), mengenai masalah do’a, tidak ada do’a yang tidak baik. Allah ta’ala berfirman :

أُدْعُوْنِىْ اَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Berdo’alah (mintalah) kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan”.

Dengan pintu ud’uuni ini, berarti semua do’a yang kita panjatkan akan dikabulkan. Akan tetapi, kita perlu mengoreksi diri atau introspeksi terlebih dahulu.

Saya beri contoh yang sangat sederhana. Tapi dengan contoh ini, bukan berarti saya mengumpamakan Allah seperti manusia. Saya bicara di sini antar kita sebagai sesama manusia.

Kita sering melihat anak-anak sedang bermain tanah, atau bermain pelepah pisang. Begitu ibunya pulang dari pasar dan membawa oleh-oleh, anak itu berlari mengejarnya. Namun ketika sang anak meminta oleh-oleh tersebut, apakah seorang ibu yang baik akan memberikan oleh-oleh makanan kepada anaknya, sementara si ibu tahu bahwa tangan anaknya itu kotor ?

Tentu tidak. Ia tidak akan memberikan oleh-oleh tersebut, karena tangan si anak kotor, dan akan membahayakan kesehatan si anak. Ibu pasti menyuruh si anak untuk mencuci tangannya terlebih dahulu.

Nah, begitu pla dengan Sang Pencipta ibu-ibu tersebut. Kalau tangan hamba-Nya masih kotor, tentu Allah belum mengabulkan permohonannya.

Karena itu, yuk bareng-bareng kita cuci tangan kita dulu, supaya Allah segera memberikan apa yang kita inginkan. Kita sucikan hati  dan jiwa kita. Di antaranya dengan bertaubat dan beristighfar. Jangan jauh dengan ulama-ulama yang shalih. Sering-seringlah membaca dan mengkaji al-Qur’an kemudian mengamalkannya. Sering-sering pula membaca shalawat Nabi.

Jadikan hal ini rutinitas kita sehari-hari, dan jangan lupa minta diatur oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Insya Allah, anda akan menjadi kepala rumah tangga yang baik.

Do’a itu bagaikan pisau saja, lalu kita asah betul betul supaya tajam. Karena pisau yang sebenarnya bisa kita asah akan menjadi tajam luar biasa, tapi kita kurang pandai mengasahnya. Jangan baru setengah kita asah kita ganti pisau lain.

Nah, inilah yang mengakibatkan tumbuh rasa putus asa. Artinya, ambillah salah satu do’a. Doa apa saja. Dan teruslah meminta dengan do’a tersebut.

 

Rubrik Konsultasi Spiritual
Bersama Habib Luthfi bin Yahya

Majalah AlKisah No. 21/Tahun VIII, hlm. 100-101

Diketik ulang oleh Wawan St
MQNaswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *