Cara Berjalan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

2 min read

Ngaji Syamailul Muhammadiyah 4 tentang : Postur, rambut, dada dan cara berjalan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Bismillaahir rahmaanir rahiim

٢ –  حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ الْبَصْرِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَابِ الثَّقَفِيُّ، عَنْ حُمَيْدِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَأٰلِهٖ وَسَلَّمَ رَبْعَةٌ : لَيْسَ بِالطَّوِيْلِ وَلَا بِالْقَصِيْرِ، حَسَنَ الْجِسْمِ. وَكَانَ شَعْرُهٗ لَيْسَ بِجَعْدٍ وَلَا سَبْطٍ، أَسْمَرَ اللَّوْنِ، إِذَا مَشٰى يَتَكَفَّأُ.

2 – Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Mas’adah Al-Bashri[20], telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Wahhab ats-Tsaqofi[21], dari Humaid, dari Anas bin Malik berkata :

“Postur Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam itu sedang (tidak tinggi sekali, tidak pula sangat pendek) – tapi cenderung tinggi (dalam bahasa jawa : empag), postur beliau ideal (proporsional), berkulit sawo matang[22] rambutnya tidak keriting (ngruwel), tidak pula lurus kaku. Bila beliau berjalan, jalannya tegap (badannya tegap dan langkahnya mantap)”[23]

 

٣ –  حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، يَعْنِيْ الْعَبْدِيِّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ،حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِيْ إِسْحَاقَ قَالَ : سَمِعْتُ الْبَرَّاءَ بْنَ عَازِبٍ يَقُوْلُ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّمَ رَجُلًا مَرْبُوْعًا، بَعِيْدَ مَا بَيْنَ الْمَنْكِبَيْنِ، عَظِيْمَ الْجُمَّةِ إِلٰى شَحْمَةِ أُذُنَيْهِ،عَلَيْهِ حُلَّةٌ حَمْرَاءُ، مَا رَأَيْتُ شَيْئًا قَطُّ أَحْسَنَ مِنْهُ.

3 – Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar al- ‘Abdiy[24], telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far[25], telah menceritakan kepada kami  Syu’bah[26], dari Abi Ishaq[27] berkata : Aku mendengar Barra’ bin ‘Azib berkata :

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah seorang pria yang berperawakan/ berpostur sedang (cenderung tinggi), jauh jarak antara dua bahunya (yakni bidang/ lebar), rambut beliau menyentuh daun telinga sampai meyentuh bahu[28]. Beliau memiliki pakaian merah menyala[29]. Tidak pernah kulihat sesuatu pun – sama sekali – yang lebih indah dari beliau”[30].

 

Keterangan dan Penjelasan :

[20] ulama Bashrah, Wafat tahun 244 H

[21] Wafat dalam keadaan sedang mendirikan shalat, tahun 142 / 143 H

[22] Riwayat kulit Rasulullah dengan warna sawo matang hanya dari Humaid dari Anas. Berbeda dengan kebanyakan riwayat yang lainnya, yakni Nabi berkulit putih (kemerahan), maka riwayat yang lebih banyak ini yang dipilih (yakni Nabi berkulit putih, tidak ada sifat coklat).

[23] Condong/ mengarah kepada jalan yang akan dilalui di depannya. Sebagian menafsirkan “langkah Nabi itu cepat”. Yang jelas cara berjalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah langkahnya orang yang memiliki “tujuan yang pasti dan semangat”. Memang jika seorang yang memiliki semangat dan tujuan yang pasti, ia akan melangkah dengan tegap, mantap dan cepat.

[24] Terkenal dengan sebutan “Bundaar” yang artinya “Pasar-nya Ilmu”. Beliau adalah guru dari 6 Imam ahli hadits (Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa-i dan Ibnu Majah)

[25] Terkenal dengan amal Puasa Dawud (sehari puasa sehari berbuka), seluruh imam hadits berpegang kepada beliau. Wafat tahun 193 H.

[26] Syu’bah bin Hajjaj bin Bastham al-hafidz, Amirul Mukminin dalam ilmu hadits. Imam Syafi’i berkata, “Jika tidak karena Syu’bah, hadits Nabi tidak akan dikenal di Iraq ini”. Imam Ahmad bin Hambal berkata, “Tidak ada yang menyamai Syu’bah pada masanya”. Beliau lahir di Wasith, tinggal di Bashrah, wafat pada tahun 160 H.

[27] Namanya ‘Amr bin Abdillah As-Sabi’iy, beliau seorang tabi’in besar, yang berguru kepada 103 orang, seorang ahli ibadah, ahli puasa dan qiyamullail. Bahkan beliau turut berperang. Lahir pada akhir masa kekhalifahan Sayidina Utsman bin ‘Affan dan wafat pada tahun 127 / 129 H.

[28] Maksudnya rambut rasul yang tebal mencapai daun telinga, dan lebihnya (ujung-ujung rambutnya) yang halus menyentuh hingga pundak beliau.

[29] Hadits ini menjadi hujjah bolehnya memakai pakaian merah menyala.

[30] Seolah sahabat Barro bin ‘Azib berakata, “Sejak aku lahir sampai matu, tidak pernah ada yang lebih indah dari beliau Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bahkan beliau paling indah dari segala sesuatu, baik manusia, rembulan maupun hal yang indah lainnya.

Ini adalah gambaran kecintaan dan keimanan yang sempurna, yakni meyakini tidak berkumpul segala keindahan keindahan pada badan manusia sebagaimana terkumpulnya keindahan dalam diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, itu pun belum di-tampak-an secara keseluruhan, jika tampak secara sempurna, tidak akan mampu mata untuk memandang beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

 

Ngaji bagian sebelumnya di : https://www.mqnaswa.id/ngaji-syamail-muhammadiyah-3-bentuk-fisik-rasulullah/

Jika digabungkan dari pengajian sebelumnya (ke-3) dan pengajian ke-4 ini, didapat keterangan fisik Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :

  • Postur Rasulullah : Sedang cenderung tinggi.
  • Dada Rasulullah : Bidang (lebar)
  • Kulit Rasulullah : Putih kemerahan
  • Rambut Rasulullah : Ikal bergelombang
  • Panjang rambut rasulullah : sampai daun telinga dan hingga menyentuh pundak
  • Uban Rasulullah : Sedikit (kurang dari 20 helai)
  • Usia Rasulullah : Diangkat menjadi Rasul usia 40 tahun, tinggal di Makkah 13 tahun, tinggal di Madinah 10 tahun. Wafat pada usia 63 tahun.
  • Cara berjalan Rasulullah : seperti orang yang memiliki semangat dan tujuan yang pasti ; tegap, cepat dan mengarah kepada jalan yang akan beliau lalui di depannya.

Wallahu A’lam
Alhamdulillahi robbil ‘alamin,

Kertanegara, Naswa,
Jum’at Wage, 24 Januari 2020 M / 28 Jumadil Awal 1441 H
Wawan Setiawan

Ngaji Syamail Muhammadiyah setiap malam Jum’at di MQ Naswa – Nasy’atul Wardiyah

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *