Empat Hal yang Menjadikan Kubur Bercahaya

2 min read

Empat hal yang dijelaskan sebaga amalan yang harus dijaga agar diselamatkan dari adzab kubur dan menjadikannya bercahaya. (Pengajian Tanbihul Ghafilin Bagian Ke-24, BAB Dahsyatnya Siksa Kubur)

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Berkata Al-Faqih, Abu Laits As-Samarqand : Barangsiapa yang ingin diselamatkan dari adzab kubur, maka ia harus melazimkan 4 (empat) hal dan menjauhi 4 hal. Empat hal yang harus ia lazimkan adalah :

1. Menjaga shalat 5 waktu

2. Mendawamkan shadaqah

3. Melazimkan membaca Al-Qur’an, dan

4. Memperbanyak bertasbih

Hal hal inilah yang akan melapangkan kubur dan menjadikannya bercahaya.

Adapun empat hal yang harus dijauhi adalah :

1. Bohong (Mengatakan hal yang tidak sesuai dengan kenyataannya)

2. Khianat (Merusak kepercayaan yang diberikan kepadanya)

3. Mengadu domba, (Membuat dua orang/ dua fihak saling bermusuhan) dan

4. Kencing (maksudnya hati hati dalam membersihkan najis kencing)

Diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda, “Bersihkan diri kalian dari najis kencing, sesungguhnya banyak sekali siksa kubur yang disebabkan oleh najis kencing”.

Diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau berabda, “Allah membenci 4 (empat) hal dari kalian : bermain-main dalam shalat, berbicara yang lagho (tidak berguna) ketika membaca Al-Qur’an, ucapan kotor ketika berpuasa, dan tertawa tawa di pemakaman.

Diriwayatkan dari Muhammad bin Sammaak, beliau melihat ke pemakaman seraya berkata, “Jangan sampai tenangnya pemakaman ini menipu kalian, sungguh banyak kesusahan di dalamnya. Jangan sampai  rata (sama)-nya tanah pemakanan ini menipu kalian, sungguh mencolok perbedaan yang ada di dalamnya.Maka hendaknya, bagi orang yang berakal memperbanyak mengingat kubur sebelum ia memasukinya”.

Berkata Sufyan Ats-Tauri rahimahullahu ta’ala, “Barangsiapa memperbanyak mengingat kubur, maka ia akan menemukan kubur sebagai taman dari taman-taman syurga baginya. Barangsiapa lalai dari mengingat kubur, maka ia akan menemukan kubur sebagai lorong dari lorong lorong neraka”.

Diriwayatkan dari Sayidina ‘Ali Karomallahu Wajhah, beliau berkata, “Wahai hamba-hamba Allah ! ingatlah mati, ingatlah mati ! tidak ada yang bisa lepas darinya. Jika kalian mengingatnya, ia akan mengambilmu. Jika kalian lari darinya, ia tetap akan menemukanmu. Karena sesungguhnya maut itu diikat dengan ubun ubun kalian. Maka carilah keselamatan, carilah keselamatan ! bersegeralah, bersegeralah ! Sesungguhnya di belakang kalian ada hal yang cekatan mencari cari kalian. Ia adalah kuburan”.

“Ingatlah, kuburan itu bisa menjadi taman dari taman taman surga, atau menjadi jurang dari jurang jurang neraka. Ingatlah, kuburan itu berbicara tiga kali dalam setiap harinya, ia barkata : Aku adalah rumah kegelapan, aku adalah rumah kesedihan, aku adalah rumah ulat ulat pemakan tubuh manusia”.

“Dan ingatlah, sesungguhnya sebelum hari hari kubur adalah hari yang paling berat. Hari yang bisa menjadikan anak anak beruban, hari yang bisa menjadikan orang-orang tua mabuk (hilang kesadaran), hari yang bisa membuat ibu ibu yang sedang menyusui lupa kepada bayi yang sedang disusuinya, hari yang membuat setiap orang hamil keguguran kandungannya,

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارٰى وَمَا هُمْ بِسُكَارٰى وَلٰكِنَّ عَذَابَ الله شَدِيْدٌ

Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras. (QS. Al-Hajj/22 : 2)

“Ingatlah ! setelah hari hari kubur adalah hari ketika ada api yang panasnya sangat dahsyat membakar, api yang jurangnya sangat dalam, api yang perhiasannya adalah besi besi panas, airnya adalah nanah,di sana tidak ada rahmat / kasih sayang dari Allah ta’ala”.

Mendengar ucapan Sayidina Ali itu, menangislah kaum muslimin dengan tangisan yang keras. Sayidina Ali kemudian menlanjutkan, “Ingatlah, di belakang hari hari kubur itu ada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, ia disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menyelamatkan kami dan kalian dari siksa yang menyakitkan, dan semoga Allah menempatkan kami dan kalian di dalam kampung yang penuh kenikmatan”.

Wallahu A’lam

Alhamdulillaahi robbil ‘alamin

Catatan Pengajian PakNas di Musholla Ar-Raudlah MQ. Nasy’atul Wardiyah Bersama Ust. Hambali Ahmad

Kertanegara, Selasa Legi, 25 Juni 2019 M / 21 Syawal 1440 H

Baca juga : Pengajian Tanbihul Ghafilin Bagian 22 : https://www.mqnaswa.id/kubur-yang-meluas-dan-kubur-yang-menyempit/

Amalan orang yang tidak terkena siksa kubur : http://www.nu.or.id/post/read/67285/amalan-orang-yang-tidak-kena-siksa-kubur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *