Pengajian Kitab Tanbihul Ghafilin Bagian Ketujuh tentang Pengertian Mukhlis dan Golongan yang Digiring Mendekati Syurga kemudian Diusir
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Ditanyakan kepada sebagian hukama (orang-orang yang mengenal Allah), “Siapakah Mukhlis / orang yang ikhlas itu?
Beliau menjawab, “Orang ikhlas adalah orang yang menyimpan kebaikannya seperti ia menyimpan kejelekan”
“Apa puncak dari keikhlasan ?”
“Puncak dari keikhlasan adalah tidak menyukai pujian manusia.”
Ditanyakan kepada Syaikh Dzun Nun AlMishri, “Bagaimana cara kita mengetahui seseorang itu termasuk manusia pilihan Allah ?”
Beliau menjawab, “Itu bisa diketahui dengan 4 hal :
Pertama, meninggalkan kenyamanan. Kedua, memberi dalam keadaan sedikit (tidak punya). Ketiga, senang dengan terlepasnya “pangkat “. Keempat, sama saja baginya antara pujian dan celaan.
Dan diriwayatkan dari sahabat ‘Adi bin Hatim Ath-Tha’I Radhiyallahu Ta’ala’ Anh dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda : Pada hari kiamat nanti ada sekelompok manusia yang Allah perintahkan malaikat untuk menggiring mereka ke syurga. Sehingga, ketika mereka telah mendekati syurga, menghirup harumnya aroma syurga, melihat kemegahan istana istananya dan segala kenikmatan yang Allah janjikan di dalamnya, tiba-tiba Allah berfirman, “Wahai malaikat ! Palingkanlah mereka dari syurga. Tidak ada bagian untuk mereka di dalam syurga !. Maka mereka digiring kembali dengan membawa penyesalan yang tidak pernah dirasakan oleh siapapun sebelum dan sesudah mereka.
Mereka berkata, “Ya Allah Tuhan kami, kalau saja Tuan memasukkan kami ke neraka, sebelum Engkau perlihatkan pada kami (indahnya kenikmatan syurga,) yang Engkau janjikan untuk balasan para kekasihMu, (tentu penyesalan kami tidak sebesar ini)” (Sudah diperlihatkan keindahannya tapi diusir sebelum memasuki syurga)
Allah berfirman, “Memang itulah maksudKu. Ketika menghadapKu, kalian seperti orang yang Agung, tapi ketika dilihat oleh manusia seolah olah kalian adalah manusia yang tawadlu. (Maksudnya ketika di hadapan manusia seperti orang yang tawadlu, rendah hati, shaleh, tapi sebenarnya tidak demikian sifatnya).
Kalian memperlihatkan amal amal kepada manusia yang berbeda dengan yang disembunyikan di hati kalian. Kalian takut kepada manusia, tapi tidak takut kepadaKu. Kalian mengagungkan manusia tapi tidak mengagungkanKu. Kalian meninggalkan (sesuatu) karena manusia, tapi tidak karena Aku. Maka hari ini, Aku membuat kalian “mencicipi” sakitnya siksaKu dengan menghalangi kalian dari agungnya balasanKu.
Wallahu A’lam,
Alhamdu lillahi robbil ‘alamin
Catatan Pengajian PakNas di Musholla Ar-Raudlah MQ. Nasy’atul Wardiyah Bersama Ust. Hambali Ahmad
Kertanegara, Senin Pahing, 11 Februari 2019 M / 6 Jumadil Akhir 1440 H
Wawan Setiawan
One Reply to “Golongan yang Digiring Mendekati Syurga lalu Diusir”