Penjelasan Habib Umar tentang keutamaan Sedekah di Bulan Rajab
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Sedekah termasuk dari amal yang memiliki keunggulan tersendiri. Ia termasuk dari 3 (tiga) amal saleh yang berkahnya tetap mengalir meskipun orangnya sudah meninggal dunia. Seberapa banyaknya kita shalat, ia akan “habis” ketika umur habis. Seberapa kuat kita puasa ia juga akan berhenti, saat nafas berhenti. Tapi tidak dengan sedekah. Itulah salah satu keistimewaan sedekah.
Konon, ahli kubur jika dibangkitkan dari kubur, amalan yang ingin mereka lakukan adalah sedekah. Karena meski mereka sudah tidak mampu beramal lagi, tapi tetap mendapat limpahan ganjarannya. Ilaa yawmil qiyaamah. Sampai hari kiamat.
Dalam literatur, banyak sekali kisah sedekah yang langsung berbuah, seorang yang terhindar dari gigitan ular berbisa, orang yang selamat dari marabahaya dan masih banyak lagi. Di web ini, baru dua kisah yang bisa anda baca di https://www.mqnaswa.id/sesuap-makanan/ dan https://www.mqnaswa.id/peziarah-haji-dan-ular-yang-kehausan/ .
Habib Umar bin Hafidz menjelaskan keutamaan sedekah, yang dilakukan di bulan Rajab. Sedekah adalah amalan istimewa, bulan Rajab juga termasuk bulan istimewa. Tidak heran jika balasannya teramat istimewa, sampai kita seolah “hampir tak percaya”. Benarkah demikian. Tentu saja benar.
Habib Umar bin Hafidz menjelaskan, “Diriwayatkan dari sebagian atsar (perkataan sahabat), bahwa orang yang sedekah di bulan Rajab, dan sedekah itu diterima oleh Allah, maka ia dijauhkan dari api neraka. Sejauh burung gagak yang di biarkan terbang bebas, sampai mati karena tua.”
Subhanallaah, alhamdulillaah,,,,
Berapa jarak yang bisa ditempuh burung gagak yang terbang? Terbang sampai ia mati karena tua. Sejauh itulah orang yang sedekah di Bulan Rajab dijauhkan dari api neraka.
Atsar itu tidak menyebutkan kuantitas, jumlah. Banyak atau sedikit. Tidak ada. Hanya menyebutkan “jika Allah menerimanya”. Maka bersedekahlah dari hasil yang halal, dan berikanlah dengan keikhlasan, insya Allah, sedekah kita akan diterima Amiin.
Dan atsar itu hanya menyebut sedekah. Berarti dengan bersedekah satu kali saja sudah mendapat balasan yang demikian luhur. Bagaimana jika dua kali, tiga kali dan seterusnya.
Habib Umar menutup, “Ambilah bagian yang agung dari Allah ini. Dari Dzat yang jika memberi Dia “Tidak peduli”. Maksudnya tidak peduli sebesar apa pemberianNya. Karena seberapa pun besarnya pemberianNya hanya kecil dari Maha Kasih SayangNya, Allah…
Semoga menambah motivasi kita untuk bersedekah.
مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهٗ لَهٗ وَلَهٗ أَجْرٌ كَرِيْمٌ
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak”
Wallahu A’lam
Alhamdulillaahi robbil ‘alamin
Kertanegara, Selasa Legi, 12 Maret 2019 M / 5 Rajab 1440 H
Wawan Setiawan
Sumber : Kalam Sholihin