Fatihah adalah nama surat pertama dan pembuka Al-Qur’an. Ada beberapa huruf yang tidak ada dalam Fatihah, inilah rahasianya.
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Al-Fatihah adalah surat yang paling istimewa dari Al-Qur’an. Ia menjadi induk dari seluruh kandungan Al-Qur’an dan hanya surat ini saja yang wajib dibaca ketika shalat, selainnya sunnah. Mengapa ?
Di antara alasannya, Al-Fatihah artinya pembuka. Seorang ulama mengatakan Al-Fatihah artinya pembuka seluruh kebaikan dunia dan akhirat. Maka surat ini digunakan untuk membuka seluruh “acara” apa saja yang diharapkan ingin mendapat keberkahan dunia dan akhirat.
Sebagaimana dijelaskan di atas, shalat dibuka dengan surat ini. Pada kegiatan sosial di masyarakat, mulai dari tahlilan, slametan, sampai rapat, biasa dibuka dengan surat Al-Fatihah. Minimal, semua acara dan kegiatan kita dibuka dengan Basmalah, dan basmalah adalah bagian dari Fatihah. Karena Allah memberi pesan agar apa pun aktifitas yang kita lakukan, hendaknya dapat membuka keberkahan, kebaikan, di dunia dan akhirat.
Jika kita meneliti surat Al-Fatihah, ternyata ada beberapa huruf yang tidak ada di dalam surat agung tersebut. Di antaranya adalah huruf “Fa”. Cobalah pembaca sekalian membaca surat Al-Fatihah dengan perlahan dan tenang, sambil mengingat ingat, apakah ada huruf “Fa” yang terbaca ?
Atau agar lebih jelas perhatikan surat Al-Fatihah sebagai berikut :
بسم الله الرحمن الرحيم. الحمد لله رب العالمين. الرحمن الرحيم. مالك يوم الدين. إياك نعبد وإياك نستعين. اهدنا الصراط المستقيم. صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين.
Tidak kita temukan huruf “Fa’ di sana. Apakah rahasianya ?
Salah satu ulama yang menjelaskan adalah Kyai Shaleh Darat. Beliau merupakan salah satu maha guru ulama Nusantara yang banyak menjelaskan rahasia / hikmah-hikmah dalam Al-Qur’an maupun syari’at agama Islam. Di antaranya beliau menjelaskan rahasia wudlu dan mandi, rahasia jumlah rakaat shalat dan sebagainya. Lebih jelasnya silahkan baca di : https://www.mqnaswa.id/category/pengajian/lathaifuth-thaharah-wa-asrarush-shalat/
Selain menulis banyak kitab yang semuanya berbahasa Jawa, Kyai Shaleh Darat juga sangat terkenal sebagai ulama yang memiliki banyak Karomah (kemuliaan) yang diberikan Allah kepada mukmin (selain Nabi) yang dicintaiNya. Baca : http://www.nu.or.id/post/read/65856/keramat-mbah-soleh-darat-1-kisah-kambing-mbah-sholeh-memakan-macan
Kyai Shaleh Darat dalam Kitab Minhajul Atqiya menjelaskan bahwa huruf “Fa” yang tidak dimasukkan oleh Allah ke dalam itu maknanya “Firooq” atau “iftirooq”, yang artinya terpisah, tercerai berai dan menimbulkan perselisihan.
Memang tidak mungkin suatu keberkahan dapat diraih, tidak mungkin kebaikan dapat terbuka, jika kita terpisah pisah, tercerai berai dan saling berselisih. Kebaikan dunia dan akhirat hanya akan terbuka dan terwujud, jika kita bersatu, saling memahami, saling memikirkan mendoakan dan saling menolong satu sama lain.
Itulah mengapa “hidayah / petunjuk untuk menapaki jalan yang lurus, selamat dan bahagia” yang diminta dalam surat Al-Fatihah menggunakan kata “ihdinaa”. Akhiran “naa” pada lafadz itu berarti “kami”, bukan “Aku”. Jadi, meskipun kita shalat sendirian kita tetap meminta petunjuk / hidayah Allah untuk “orang banyak, kami semua”, bukan hanya untuk diri sendiri (Aku) saja.
Memang sifat egoisme, ke-aku-an, ananiyah, dalam kehidupan persahabatan, keluarga, pekerjaan dan sebagainya menjadi sebab awal dari perpecahan. Karena setiap orang akan saling mengunggulkan, mementingkan diri sendiri saja, tidak mau tahu, tidak peduli dengan keadaan orang lain. Iitu adalah awal timbulnya perselisihan dan tertutuplah pintu kebaikan yang dicita citakan.
Inilah salah satu rahasia Fatihah, rahasia pembuka pintu kebaikan di dunia dan akhirat. Semoga bermanfaat dan kita diberi taufik untuk mengamalkannya. Amiin amiin,,,
Wallahu A’lam
Alhamdulillaahi robbil ‘alamin
Kertanegara, Ahad Pon, 7 Juli 2019 M / 4 Dzulqo’dah 1440 H
Wawan Setiawan