Kisah Nasruddin dan Pencuri : Bayaran Sepekan

1 min read

Setiap hari Sabtu Nasruddin pergi ke pasar untuk membeli keperluan rumah tangganya. Dia meletakkan barang belanjaan di dalam sebuah keranjang besar. Karena belanjaan pada hari itu cukup banyak, sehingga Nasruddin tidak kuat mengangkat keranjang belanjaannya. Apalagi usianya kini sudah tua. Maka ia meminta seseorang Tukang Panggul untuk mengangkat belanjannya dengan dijanjikan bayaran yang sesuai.

Nasruddin pulang bersama Tukang Panggul itu. Nasruddin berjalan di depan untuk memandu jalan dan Tukang Panggul mengikutinya di belakang. Ketika sampai di jalan menuju rumahnya, Nasruddin baru menyadari bahwa Tukang Panggul tidak ada di belakangnya. Rupanya ia telah pergi memanggul barang belanjaannya tanpa ia ketahui. Rupanya dia adalah seorang pencuri. Nasruddin pun pulang dengan tangan hampa.

Pada hari Sabtu berikutnya, Nasruddin pergi ke pasar untuk keperluan seperti biasanya. Setelah membeli semua keperluannya, Nasruddin menyempatkan berbincang dengan temannya mengenai kejadian yang dialaminya pada pekan kemarin dengan Tukang Panggul yang disuruh membantu membawa belanjaannya. Rupannya teman Nasruddin mengenal Tukang Panggul yang dimaksud.

Di tengah pembicaraan mereka, tiba tiba dikejauhan muncul Tukang Panggul yang pada pekan yang lalu membawa belanjaan Nasruddin. Maka temannya berkata, “Nasruddin, lihat itu. Bukankah dia yang membawa belanjaanmu pekan yang lalu?”

Tidak diduga Nasruddin langsung lari bersembunyi di belakang sebuah toko kecil ketika melihat Tukang Panggul itu di kejauhan. Temannya merasa heran dan menyusulnya seraya bertanya, “Mengapa engkau malah bersembunyi di situ?”

Nasruddin menjawab, “Sst, Tukang Panggul itu telah membawa belanjaaku sepekan lamanya. Aku takut dia meminta bayaran padaku. Aku tidak punya cukup uang untuk membayarnya. Bahkan jika barang barang yang kubeli kemarin dijual, mungkin tidak mencukupi untuk Jasa Panggulnya selama sepekan”

Nasruddin adalah seorang tokoh sufi yang dikenal berhati polos dan suka bercanda. Bahkan kepada pencuri yang terang mengambil belanjaannya. Sifat memaafkan dan kelapangan hatinya membuat seringkali tidak bisa dimengerti. Demikian lah para sufi yang hatinya dipenuhi cinta”

Wawan Setiawan

Diterjemah secara bebas dari Nasreddin The Foolish Man

Kisah Nasruddin yang lain : https://www.mqnaswa.id/kisah-nasruddin-dan-perampok-maaf-saya-keliru/

One Reply to “Kisah Nasruddin dan Pencuri : Bayaran Sepekan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *