Kisah Nasrudin : Pencuri Keledai

1 min read

Kisah kesabaran Khwaja (Syaikh) Nasruddin menghadapi kejahilan seorang Pencuri. Khwaja dibaca : Hoja

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Suatu waktu Nasruddin pergi ke pasar. Ia ingin membeli seekor keledai (binatang semacam kuda tapi lebih kecil). Setelah sampai di pasar, ia pun memilih keledai yang paling disukai, lalu dibelinya. Mungkin karena keledai itu masih baru dibelinya, karena kasihan atau karena apa, Nasruddin tidak menungganginya untuk perjalanan. Ia hanya menarik keledai itu dengan seutas tali. Nasruddin berjalan pulang sambil menikmati pemandangan sepanjang jalan menuju rumahnya.

Tanpa disadari, ada dua orang pencuri yang mengikutinya. Jalanan yang ramai membuat Nasruddin tidak ada rasa curiga terhadap dua orang itu. Dengan pelan pelang salah satu dari pencuri itu melepas tali yang ada di leher keledai dan mengalungkan di leher temannya sebagai ganti dari keledai itu. Dan ia segera menarik keledai ke tempat yang tersembunyi lalu segera pergi.

Tidak berapa lama, Nasruddin merasa terkejut ketika ia menengok ke belakang. Keledainya telah raib dan seorang lelaki mengikuti dengan tali keledai di lehernya. Bagaimana mungkin keledainya berubah jadi manusia.

“Siapa kamu? Mana keledaiku?” Tanya Nasruddin

“Maafkan aku khawaja (panggilan untuk ulama di wilayah itu). Aku lah keledai itu” jawab si Laki laki.

“Aku tidak percaya. Bagaimana keledai bisa berubah menjadi seorang laki laki?” Tanya Nasruddin

“Pada suatu hari aki menyakiti hati ibuku, sehingga ia mengutukku menjadi keledai. Kemudian paman menjualku ke pasar. Sekarang aku bisa menjadi manusia lagi karena yang membeliku adalah seorang ulama yang bijak dan baik seperti dirimu” jawab laki laki itu mengarang cerita dusta.

Nasruddin berkata kepada laki laki yang jadi teman pencuri itu, “Pergilah. Ingat! jangan sakiti hati ibumu lagi ya!”

Laki laki pencuri itu pun berterima kasih sambil berlari pergi sambil di hatinya dia menertawakan Nasruddin.

Beberapa hari kemudian, Nasruddin pergi ke pasar lagi untuk membeli keledai sebagai ganti keledainya yang hilang. Sebenarnya ia sangat sayang, karena keledai yang dibeli sebelumny sangat bagus. Lebih bagus dari keledai pada umumnya.

Ketika ia sedang memilih milih keledai, ia melihat keledai yang dibelinya pada waktu yang lalu. Keledai itu sedang dijual oleh si pencuri dengan harga yang mahal. Tapi laki laki teman pencuri yang pura pura menjadi keledai kemarin tidak tampak.

Nasruddin pun mendekati si pencuri tapi ia menghadap keledainya membelakangi si pencuri seraya berkata, “Hai, laki laki muda. Kamu menjadi keledai lagi. Kamu tidak mendengar nasihatku sih. Aku bilang jangan menyakiti ibumu lagi. Kamu tidak belajar dari pengalaman. Sekarang kamu berubah jadi keledai lagi. Tapi aku tidak akan membelimu, biar kau jadi keledai selamanya”.

Wallahu A’lam

Alhamdu lillahi robbil ‘alamin

Kertanegara, Rabu Wage, 13 Februari 2019 M / 8 Jumadil Akhir 1440 H

Wawan Setiawan

Diterjemah secara bebas dari Nasruddin The Foolish Man

Baca juga Kisah Nasruddin dengan pencuri yang lainnya di https://www.mqnaswa.id/kisah-nasruddin-dan-pencuri-bayaran-sepekan/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *