Bagian Kesepuluh. Kitab At-Tibyan (karangan KH. Hasyim Asy’ari) yang Menjelaskan Larangan Memutuskan Silaturahim, Kekerabatan dan Persaudaraan. Kali ini menjelaskan nasihat Penutup KH. Hasyim Asy’ari
إذا علمت ذلك فهمت أن ما وقع بيننا من المخاصمة والمعاداة والمقاطعة بسبب اختلاف في مسألة أو مسائل قليلة من تسويل الشيطان والمنافسة والمفاخرة بين الإخوان ومتابعة الهوى.
Jika engkau telah mengetahui hal itu, maka engkau pasti paham sesungguhnya kebencian dan permusuhan bahkan saling memutuskan persaudaraan yang terjadi di antara kita dengan sebab perbedaan satu masalah, atau beberapa masalah yang kecil adalah bagian dari jerat syetan yang mengajak kita saling menyombongkan diri, saling berbangga bangga di antara sesama saudara, dan ajakan syetan agar kita mengikuti hawa nafsu.
وقد قال تعالى: وَلاَ تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّه.
Allah ta’ala berfirman : QS. Shad/38 : 26
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: {مَاذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا في غَنَمِ بِأَفْسَدَ لهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرءِ عَلَى الْمَالِ وَالشّرَفِ لِدِيِنِه} رواه الإمام أحمد والنسائي والترمذي، وقال الترمذي حسن صحيح.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“Kerakusan seserorang pada harta, dan kemuliaan itu lebih merusak agamanya dan lebih berbahaya dibandingkan dua serigala kelaparan yang dilepas di antara kawanan kambing”. HR. Imam Ahmad, Nasa’i dan Tirmidzi. Imam Tirmidzi berkata, hadits ini hasan shohih.
وفي رواية جابر رضي الله عنه : مَا ذِئْبَانِ ضَارِيَانِ يَأْتِيَانِ فِيْ غَنَمٍ غَابَ رُعَاؤُهَا بِأَفْسَدَ لِلنَّاسِ مِنْ حُبِّ الشَرَفِ وَالمَالِ لِدِيْنِ المُؤْمِنِ.
Dalam riwayat Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Cinta kedudukan/ kemuliaan dan harta itu lebih berbahaya bagi seorang mukmin dibandingkan dua serigala kelaparan yang berada di dalam kerumunan kambing yang telah pergi penggembalanya”
وقال الشاعر: إِذَا أَنْتَ تَابَعْتَ الْهَوَى قَادَكَ الهَوَىْ- إِلَى كُلِّ مَا فِيْهِ عَلَيْكَ مَقَالُ
Seorang penyair mengatakan :
Jika engkau mengikuti hawa nafsu, maka ia akan menuntunmu
Kepada setiap hal yang membuat semua orang akan menggunjingmu (Engkau menjadi bahan pembicaraan yang buruk)
فنحن نرجو من إخواننا المسلمين والعلماء المتقين أن يتبعوا الصحابة والأئمة والعلماء العاملين الصالحين رضي الله عنهم وعنّا بهم في ذلك.
Maka kami sangat berharap kepada saudara saudara kami, muslimin, para ulama yang bertakwa, hendaknya kita semua mengikuti para shahabat Nabi, para imam dan para ulama yang shalih radhiyallahu ‘anhum dan tunduk pada mereka dalam segala hal yang sudah dituturkan dalam kitab ini.
وهذا آخر التبيان وفقنا الله وإياكم لما يرضيه عنا وغفر كل سبة صدرت منا وكلأنا بحغظه ورعايته أينما كنا. إنه جواد كريم رؤوف رحيم. وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.
Inilah bagian akhir dari kitab At-Tibyan. Semoga Allah memberi taufik kepada kami dan kepada kalian semua menuju hal yang diridloiNya. Semoga Allah mengampuni setiap celaan yang keluar dari diri dan lisan kita. Semoga Allah menjaga kita dengan penjagaan dan “pengemong/ kepengasuhan”Nya di mana pun kita berada. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Dermawan lagi kasih sayang.
Semoga rahmat keagungan terlimpah atas junjungan kita Sayidina Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
يقول مؤلفه عفا الله تعالى عنه وعن والديه وعن مشايخه وجميع المسلمين : فرغت من تأليفه يوم الإثنين العشرين من شهر شوال من شهور سنة الستين بعد الألف وثلاثمائة من الهجرة على صاحبها أفضل صلوات وأتم تسليمات في منزلي بتبوئرنج جومبانج صانه الله عن الشر والفساد.
Penulis Kitab ini (KH. Hasyim Asy’ari) semoga Allah memaafkannya, kedua orang tuanya, guru gurunya dan seluruh muslimin, beliau berkata :
Aku merampungkan penulisan kitab At-Tibyan pada hari Senin, 20 Syawwal 1360 H. Di rumah / pesantren Tebu Ireng Jombang, semoga Allah menjaga dari keburukan dan kerusakan.
دعواهم فيها سبحانك اللهم وتحيتهم فيها سلام
وآخر دعواهم أن الحمد لله رب العالمين
Wallahu A’lam,
Alhamdu lillahi robbil ‘alamin
Kertanegara, Selasa Pon, 12 Februari 2019 M / 7 Jumadil Akhir 1440 H
Wawan Setiawan
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, Semoga bermanfaat. Amiin.
Mulai diterjemah, 15 januari 2019 –
Selesai, Selasa Pon, 12 Februari 2019 M / 7 Jumadil Akhir 1440 H
Wawan Setiawan