Kitab Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari : At-Tibyan (8)

1 min read

Bagian Kedelapan. Kitab At-Tibyan (karangan KH. Hasyim Asy’ari) yang Menjelaskan Larangan Memutuskan Silaturahim, Kekerabatan dan Persaudaraan

وبعد أيام أتيته في منزله وقمت أمام بيته زمنا طويلا وناديته مرارا فلم يجبني حتى جاءت امرأته وراء الباب وقالت إن أخاك لا يرضى أن يخرج من محله لأحد، فقلت لها أخبريه أن أخاك محمد هاشم أشعري يريد أن يقابله فليخرج، وإلاّ سأدخل عليه وأخرجه قهرا، ثم أخبرته فخرج وقابلني

Setelah beberapa hari aku mendatangi rumahnya. Aku berdiri di pintu rumahnya dalam waktu yang lama, tapi tidak juga ia keluar padahal aku telah memanggilnya berkali kali.

Sehingga kemudian keluarlah isetrinya. Ia berbicara dari belakang pintu, berkata, “Saudaramu tidak mau keluar dari tempatnya untuk menemui siapapun”

Aku berkata, “Katakan padanya, saudaranya yang bernama Muhammad Hasyim Asy’ari ingin bertemu dengannya. Hendaknya ia mau keluar. Jika tidak mau, maka aku akan masuk dan mengeluarkannya secara paksa”.

Kemudian isterinya itu masuk untuk memberitahukan kepada suaminya. Hingga keluarlah ia untuk menemuiku.

فقلت يا أخي بلغني أنك تفعل كذا وكذا، فما حملك على ذلك ؟. فقال : إني رأيت الناس على غير صورتهم، رأيتهم مثل القردة. فقلت له :  لعل الشيطان سحر عينيك ووسوس في قلبك. وقال ألزم بيتك ولا تخرج منه ليعتقد الناس أنك من أولياء الله فيقصدوك للزيارة والتبرك ويهدوا إليك هدايا كثيرة. فتأمل يا أخي بإنصاف، فقد قال رسول صلى الله عليه وسلم لسيدنا عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما : {وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقًّا}. وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ}.

Aku (KH. Hasyim Asy’ari) berkata, “Wahai saudaraku, aku mendengar engkau melakukan hal ini dan itu. Apa yang menyebabkanmu berbuat seperti itu?

Ia berkata, “Sesungguhnya aku melihat manusia bukan dalam bentuk manusia. Aku melihat mereka dalam rupa monyet”

Aku berkata, “Barangkali syetan telah menyihir kedua matamu dan membisik bisikan dalam hatimu. Dan syetan berkata, “Tinggallah terus di rumah, jangan keluar dari rumah, apalagi duduk duduk dengan manusia, karena engkau adalah salah seorang awliya-illah (wali Allah). Maka manusialah yang akan mencarimu untuk berkunjung dan mencari keberkahan. Lalu mereka akan memberimu hadiah yang banyak”.

“Renungkanlah wahai saudaraku dengan penuh keinsafan. Sungguh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepada Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, “Sesungguhnya tamu memeliki hak atas kamu”, dan beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamu”.

ثم بعد أيام جاءني ذلك الشيخ في بيتي، وقال صدقت يا أخي، الآن تركت عزلتي وفعلت مثل ما يفعل الناس، فكان كذلك إلى أن توفي ذلك الشيخ رحمه الله تعالى.

Kemudian setelah beberapa hari, syaikh itu datang ke rumahku seraya berkata, “Engkau benar saudaraku. Sekarang aku telah meninggalkan ‘uzlah (menyepi)ku, dan aku mengerjakan seperti apa yang biasa manusia lakukan”

Demikianlah keadaan syaikh itu hingga beliau wafat. Semoga Allah ta’ala merahmatinya.

Wallahu A’lam,

Alhamdu lillahi robbil ‘alamin

Kertanegara, Ahad Legi, 10 Februari 2019 M / 5 Jumadil Akhir 1440 H

Wawan Setiawan

Jangan lupa baca bagian sebelumnya di https://www.mqnaswa.id/kitab-hadratusy-syaikh-hasyim-asyari-at-tibyan-7/

One Reply to “Kitab Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari : At-Tibyan (8)”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *