Larangan Shalat Ba’diyah Ashar dan Shubuh

56 sec read

Larangan Shalat Ba’diyah Ashar dan Shubuh

Bismillahir rahmanir rahim

Pertanyaan :

Apa yang mendasari dilarangnya shalat sunah setelah Ashar? Ahmad, Sby.

Jawaban :

Ibadah Shalat, baik yang wajib maupun sunah, dilakukan secara tasyri’ (hal-hal yang disayriatkan oleh Allah melalui Nabi Muhammad Saw). Salat juga sudah ditentukan waktu pelaksanaannya, kecuali shalat sunah mutlak (seperti salat Hajat, shalat Istikharah, shalat Tahiyat al-Masjid dll), maka boleh dilakukan kapan saja.

Namun khusus salat Ratibah (salat yang mengiringi shalat wajib, baik sebelum atau sesudahnya) yang setelah Ashar atau Shubuh tidaklah diperbolehkan. Diriwayatkan :

عَنْ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم نَهَى عَنِ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَشْرُقَ الشَّمْسُ، وَبَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ (رواه أحمد والبخاري ومسلم وابن ماجه والترمذي والنسائى وأبو داود وابن خزيمة)

Ada seorang sahabat Nabi Saw yang setelah Ashar melakukan shalat sunah Ba’diyah, maka dimarahi oleh Sayidina Umar, beliau berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Saw melarang shalat sunah setelah Ashar” (Riwayat Ahmad No 28445)

Larangan tersebut berdasarkan hadis :

عَنْ عَلِيٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لَا يُصَلَّ بَعْدِ الْعَصْرِ إِلَّا أَنْ تَكُوْنَ الشَّمْسُ بَيْضَاءَ مُرْتَفِعَةً (رواه أحمد وأبو داود والبيهقى عن على)

“Janganlah shalat setelah Ashar kecuali jika kamu salat sementara matahari telah tinggi (maksudnya tenggelam / Maghrib)” (HR Ahmad No 610 dan Abu Dawud No 1274, hadis ini juga banyak memiliki jalur riwayat)

Apa alasannya? Rasulullah Saw bersabda :

لَا تُصَلُّوا عِنْدَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَى شَيْطَانٍ وَيَسْجُدُ لَهَا كُلُّ كَافِرٍ وَلَا عِنْدَ غُرُوْبِهَا فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرنَىْ شَيْطَانٍ وَيَسْجُدُ لَهَا كُلُّ كَافِرٍ (أخرجه أحمد رقم ٢٠١٨١ وابن خزيمه ١٢٧٤)

“Janganlah salat ketika terbit matahari (setelah Shubuh), Sebab matahari terbit diantara dua tanduk syetan dan setiap orang kafir sujud kepadanya. Dan jangan shalat ketika tenggelam matahari (setelah Ahar). Sebab matahari terbenam diantara dua tanduk syetan dan setiap orang kafir sujud kepadanya” (HR Ahmad No 20181, Ibnu Khuzaimah No 1274, dan diriwayatkan melalui banyak jalur). Wallahu A’lam.

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin

_______________

Sumber : Buku yang berjudul “Jawaban Amaliyah & Ibadah yang dituduh Bid’ah, sesat, kafir dan syirik”

Penulis : KH. Ma’ruf Khozin

_______________

Ubaidillah Fadhil Rohman

Mengenai Tata Cara Do’a Yasin Nisyfu Sya’ban dari Kyai Sholeh Darat baca : https://www.mqnaswa.id/tata-cara-doa-yasin-nisyfu-syaban-bahasa-jawa-dari-kyai-sholeh-darat/

Baca juga : https://www.nu.or.id/post/read/127125/yang-membuat-nu-lestari-sampai-sekarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *