Lomba lari Rasulullah dengan Sayyidah ‘Aisyah adalah salah satu kisah indah di antara ribuan kisah Indah Rasulullah bersama ummahatul mukminin. Mari kita baca kisahnya.
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Keharmonisan rumah tangga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam patut di teladani. Beliau pandai menciptakan suasana damai dan tentram dalam rumah tangganya. Ketika berada di dekat istrinya, beliau senang melakukan hal-hal yang bisa membahagiakan istrinya.
Kebersamaan yang merupakan salah satu kiat sukses berumah tangga tampak dalam kehidupan sehari-hari beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam bersama istrinya. Bahkan, ketika melakukan perjalanan ke luar kota, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mengajak sebagian istrinya dengan cara mengundi mereka.
[Ini yang membuat para ummul mukminin (ibu kaum beriman/ isteri Rasulullah) sangat senang bersama beliau dan kehilangan jika beliau tidak ada]. Baca Kisah Saat Sayidah Aisyah Kehilangan Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam]
[Salah satu bentuk keharmonisan baginda Nabi dengan isteri beliau adalah dengan melakukan permainan dan lomba]. Permainan yang dilakukan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersama istrinya adalah lomba lari. Dalam sebuah Hadis, Sayyidah ‘Aisyah bercerita:
Suatu hari aku ikut Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan. Ketika itu aku masih keci, tubuhku belum berdaging dan kurus. Tiba-tiba beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada para sahabatnya :
“Kalian berjalanlah terlebih dahulu.”
Setelah itu beliau Shalallahu ‘Alaihi wa sallam berkata kepadaku :
“Mari kita berlomba lari.”
Dalam perlombaan itu aku berlari dengan kencang hingga berhasil mendahuluinya. Ketika itu beliau hanya diam.
[Ibu Aisyah dengan mudah mengalahkan Rasulullah karena saat itu Sayidah Aisyah masih langsing dan gesit. Atau saat itu Rasulullah ingin menyenangkan Ibu Aisyah, itu pun bisa jadi. Yang jelas kemudian Rasulullah mengajak pertandingan lomba lari lagi dengan ibu Aisyah. Sebagaimana beliau melanjutkan kisahnya]
Dalam perjalanan lain, saat tubuhku berdaging dan gemuk, serta perlombaan lari yang lalu telah kulupakan, beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam kembali memerintahkan para sahabat untuk berjalan mendahului kami. Setelah itu, beliau berkata kepadaku :
“Mari kita beromba lari.”
Aku pun berlari sekencangnya, tetapi beliau berhasil mengalahkanku. Beliau tertawa dan berkata:
“Kemenanganku kali ini sebagai penebus atas kekalahanku yang dahulu.” (HR Ahmad)
[Hal itu membuat kesan indah yang dalam dalam batin Ibu Aisyah, karena Rasulullah ternyata masih mengenang kebersamaan mereka. Lomba lari yang diselingi tawa bahagia di antara mereka. Padahal itu telah berlangsung cukup lama. Ternyata Rasulullah sendiri masih mengenang kebersamaan itu. Alangkah bahagianya Ibu Aisyah]. Kisah diatas merupakan sebuah contoh yang sangat berguna, bagi siapa pun yang ingin menciptakan rumah tangga yang bahagia dan penuh cinta.
[Muga-muga kita bisa mengikuti akhlak mulia Rasulullah dan keluarga kita semua dijadikan keluarga yang bahagia dunia akhirat seperti keluarga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Amiin amiin]
Alhamdulillahi robbil ‘alamin.
Sumber : keindahan Budi Nabi
Penulis : Naufal (Novel) bin Muhammad Alaydrus
Nayra Fathimah Nadhifah