Pengajian Kitab Lathaifuth Thaharah Bagian Ke-12 : Makna dalam Bacaan dan Gerakan Shalat
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Baca Makna Bacaan dan Gerakan Shalat sebelumnya di :
Bagian 1 : https://www.mqnaswa.id/makna-bacaan-dan-gerakan-dalam-shalat-1/
Bagian 2 : https://www.mqnaswa.id/makna-bacaan-dan-gerakan-dalam-shalat-2/
Bagian 3 : https://www.mqnaswa.id/makna-bacaan-dan-gerakan-shalat-3/
Bagian 4 : https://www.mqnaswa.id/makna-bacaan-dan-gerakan-shalat-4/
(Lanjutan Tahiyat Awal)
Setelah itu, ingatlah kepada Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam seraya mengucap :
وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ
Saat mengucapkan, ingatlah kamu, sesungguhnya Nabi Muhammad adalah perantara sehingga kamu sampai pada derajat mukminin (orang yang beriman), maka hatimu kemudian mantap bersaksi, yakni Aku bersaksi dhahir dan bathin, bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, yang diutus untuk seluruh umat manusia. Beliau diutus untuk menunjukkan jalan dan agama yang benar, mencegah dari keburukan dunia dan akhirat.
Setelah memahami itu, maka kamu diperintah untuk mendoakan Kanjeng Rasulullah, memohonkan tambahan romat dan anugerah untuk beliau seraya mengucap :
أَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ
Ya Allah, muga muga Tuan memberi tambahan rahmat atas Sayid (pemimpin) kami, Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Setelah selesai membaca Tahiyat Awal ini, kemudian bangunlah kamu untuk menyempurnakan rakaat-rakaat berikutnya. Lakukanlah tata krama pada setiap rakaat sebagaimana dijelaskan di atas. Hingga rakaat terakhir, lakukanlah tahiyat akhir.
11. Tahiyat Akhir
Setelah sampai pada tahiyat akhir, duduklah kamu dengan hati yang hudlur sesungguhnya kamu merasa diizinkan duduk di hadapan Allah ta’ala. Kemudian kamu membaca tahiyat, seperti halnya tahiyat awal. Setelah membaca shalawat, kamu lanjutkan dengan memohonkan rahmat untuk keluarga dan sahabat beliau. Seraya mengucapkan :
أَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَاۤ إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلٰۤى أٰلِ سَيِّدِنَاۤ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلٰۤى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَاۤ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰۤى أٰلِ سَيِّدِنَاۤ إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ.
Ya Allah, muga muga Tuan menambah nambah rahmat Tuan atas pemimpin kami, Kanjeng Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Tuan telah anugerahkan rahmat atas Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim.
Muga muga Tuan tambahkan berkah atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Tuan telah anugerahkan berkah atas Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim di seluruh alam ini. Sesungguhnya Tuan Dzat yang Maha Terpuji lagi Maha Agung.
Kemudian bacalah do’a :
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَاۤ أَخَّرْتُ، وَمَاۤ أَسْرَرْتُ وَمَاۤ أَعْلَنْتُ، وَمَاۤ أَنْتَ أَعْلَمُ بِهٖ مِنِّيْ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَ أَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَۤا إِلٰهَ إِلَّۤا أَنْتَ. سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.
Ya Allah, ampunilah dosa hamba yang telah hamba lakukan, dan dosa yang telah Engkau takdirkan akan hamba lakukan. Ampunilah dosa yang hamba sembunyikan dan dosa yang hamba tampakkan. Ampunilah dosa-dosa yang hamba tidak mengetahuinya, namun Engkau lah yang lebih mengetahuinya.
Engkaulah Dzat yang bersifat Qidam (terdahulu tanpa ada permulaan) dan Baqa (kekal tanpa akhir). Tidak ada Tuhan yang hamba sembah, hanya Engkau saja. Maha suci Engkau, Ya Allah, sungguh hamba ini benar benar termasuk golongan orang-orang mendholimi diri hamba sendiri.
Kemudian lanjutkan dengan membaca do’a :
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْۤ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ،
Ya Allah, sungguh hamba mohon perlindungan Tuan, dari siksa kubur
وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.
Dan hamba mohorn perlindungan Tuan dari siksa neraka. Hamba mohon perlindungan Tuan dari fitnah orang-orang yang hidup atau orang-orang yang telah mati. Hamba mohon perlindungan dari fitnah Dajjal.
اللّٰهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَبِيْرًا كَثِيْرًا، فَإِنَّهٗ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّۤا أَنْتَ،
Ya Allah, sesungguhnya hamba ini benar benar mendholimi diri hamba sendiri dengan melakukan maksiat. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa dosa hamba kecuali Engkau saja.
فَاغْفِرْلِيْ مَغْفِرَةً مِّنْ عِنْدِكَ،
Muga muga Engkau berkenan mengampuni hamba dengan ampunan dari sisiMu
12. Salam
Kemudian kita mengucap salam, “pamit / mundur” dari hadapan Allah ta’ala, menghadap kepada makhluk seraya mengucap :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
Dalam hati, kita niat mengucapkan salam kepada para malaikat yang ada di sebelah kanan manusia, juga malaikat yang berada di sebelah kiri manusia.
Setelah selesai, bersyukurlah kamu kepada Allah. Kok, kamu diberi pertolongan dan kemampuan untuk mendirikan shalat. Dan bacalah istighfar, merasa melakukan dosa di dalam kita mendirikan shalat, karena tidak bisa menunaikan tata krama sholat dengan khusyu’ (tunduk) dan khudlu’ (merendah). Karena mendirikan shalat dengan khusyu’ dan khudu’ inilah pengertian dari (iqomatush sholah) yang diperintahkan oleh Allah ta’ala.
Wallahu A’lam,
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin
Kertanegara, Kamis Kliwon, 12 September 2019 M / 12 Muharram 1441 H
Wawan Setiawan
Makna Bacaan dan Gerakan Shalat sejak Awal :
Bagian 4 :
Baca juga artikel tentang shalat lahir batin di : https://islam.nu.or.id/post/read/100468/memahami-shalat-lahir-dan-batin
As.wr.wb. Mohon Ijin mengamalkan, semoga barokah, Aamiin ya wajibul wujud
mangga,, Amiin ya robbal alamin