Melafalkan Niat Shalat
Bismillahir rahmanir rahim
Pertanyaan:
Biasanya banyak diantara kita sebelum shalat membaca ‘Ushalli’… Ada juga sebagian jamaah yang tidak bersuara langsung takbir. Apa dalil membaca niat?
Jawaban:
Ulama sepakat bahwa niat ibadah harus dilakukan, niatnya dalam hati. Ulama berbeda pendapat mengenai mengucapkan niat, baik Nawaitu, Ushalli dan sebagainya. Dalam masalah ini ulama Syafi’iyah menganjurkan supaya hati dan lisan selaras dalam membaca niat. Hal ini berdasarkan niat Rasulullah Saw. dalam ibadah haji dan puasa:
1. Rasulullah Saw. membaca niat dalam haji dan umrah
قال أنس سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول لبيك بعمرة وحج.
“Anas berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda (dalam niat haji dan umrah): “Saya penuhi panggilan-Mu dengan Umrah dan Haji.” (HR. Muslim)
2. Rasulullah Saw. membaca niat dalam puasa sunnah
عن عائشة أم المؤمنين قالت دخل علي النبي صلى الله عليه وسلم ذات يوم فقال هل عندكم شيء فقلنا لا قال فإني إذن صائم.
Aisyah berkata: Rasulullah Saw. datang datang kepada saya lalu bertanya: “Apa ada makanan? Kami menjawab: “Tidak ada”. Rasulullah Saw. berkata: Kalau begitu saya berpuasa.” (HR. Muslim)
Andai kata melafalkan niat adalah bid’ah dan terlarang, tentu Rasulullah Saw. tidak akan pernah membaca niat dalam semua ibadah. Oleh karenanya, Imam kita membaca niat sebelum shalat:
أخبرنا ابن خزيمة، ثنا الربيع قال كان الشافعي إذا أراد أن يدخل في الصلاة قال: بسم الله موجها لبيت الله مؤديا لفرض الله عز وجل الله أكبر.
“Mengabarkan kepadaku Ibnu Khuzaimah, mengabarkan kepadaku Ar-Rabi’, ia berkata: “Imam Syafi’i ketika akan masuk dalam Shalat beliau mengucapkan: “Bismillah Aku menghadap ke Baitullah, menunaikkan kewajiban kepada Allah. Allahu Akbar.”¹⁴)
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin
____________________
¹⁴) Ibnu Al-Muqri, Al-Mu’jam” 317
Sumber : buku yang berjudul “Menjawab Amaliyah & Ibadah yang dituduh Bid’ah 2”
Penulis : KH. Ma’ruf Khozin
____________________
Ubaidillah Fadhil Rohman
Mengenai dalil pujian setelah adzan baca di : https://www.mqnaswa.id/pujian-setelah-adzan-dalam-fikih/