Membaca Kalimat Tasbih Saat Ayat Sajdah
Bismillahir rahmanir rahim
Pertanyaan:
Sudah menjadi kebiasaan saat membaca ayat Sajdah maka orang yang hadir membaca kalimat Tasbih, Tahmid, dan Takbir. Adakah landasan ijtihadnya?
Jawaban:
Jika membaca atau mendengar bacaan ayat Sajdah maka disunnahkan untuk Sujud Tilawah:
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم《 إذا قرأ ابن آدم السجدة فسجد اعتزل الشيطان يبكى يقول يا ويله – وفي رواية أبي كريب يا ويلى – أمر ابن آدم بالسجود فسجد فله الجنة وأمرت بالسجود فأبيت فلى النار 》
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Jika anak Adam membaca ayat Sajdah lalu ia sujud, maka syetan menyingkir seraya menangis. Ia berkata: “Celaka aku. Manusia diperintah sujud lalu ia sujud, maka baginya surga. Dan aku diperintah sujud namun aku menolak, maka neraka bagiku.” (HR. Muslim)
Sementara amaliah membaca “Subhanallah wal hamdulilllah…” saat membaca ayat Sajdah ini bersumber dari ijtihad ulama Syafi’iyah yang tidak sempat melakukan shalat Tahiyat Masjid, sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Zakariya al-Anshari:
و في الأذكار للنووي قال بعض أصحابنا من دخل المسجد فلم يتمكن من صلاة التحية لحدث، أوشغل ونحوه فيستحب لخ أن يقول أربع مرات سبحان الله، والحمد للخ ولا إله إلا الله والله أكبر قال ولا بأس به زاد ابن الرفعة ولا حول ولا قوة إلا با لله العلي العظيم.
“Disebutkan dalam al-Adzkar karya Imam Nawawi bahwa: “sebagian ulama kita (Imam Al-Ghazali) mengatakan jika seseorang masuk ke masjid dan tidak memungkinkan shalat Tahiyat Masjid karena hadats, sibuk atau yang lain, maka dianjurkan membaca Tasbih, Tahmid dan Tahlil sebanyaj 4 kali.” Hal ini tidak apa-apa. Ibnu Rif’ah menambahkan bacaan Hauqalah.” ¹⁰⁵)
Dari sini kemudian dikembangkan bagi orang yang tidak memungkinkan melakukan sujud Tilawah. Pendapat ini hampir dikemukakan oleh kebanyakan kitab Syafi’iyah Mutaakhirin yang mengutip dari Syaikh Ali Syibamulisi:
فإن لم يتمكن من التطهر أو من فعلها لشغله قال أربع مرات سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم قياسا على ما قاله بعضهم من سن ذلك لمن لم يتمكن من تحية المسجد لحدث أو شغل وينبغي أن يقال مثل ذلك في سجدة الشكر أيضا ع ش.
“Jika tidak memungkinkan dari berwudhu’ atau melakukan sujud Tilawah karena sibuk, maka membaca Tasbih, Tahmid, Tahlil dan Hauqalah. Diqiyaskan dengan pendapat sebagian ulama yang menganjurkan bacaan tersebut bagi orang yang tidak memungkinkan shalat Tahiyat Masjid, karena hadats atau sibuk. Demikian juga dilakukan dalam sujud Syukur.” ¹⁰⁶)
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin
____________________
¹⁰⁵) Asna al-Mathalib, 3/210
¹⁰⁶) Hawasyai al-Syarwani, 2/216
Sumber : buku yang berjudul “Menjawab Amaliyah & Ibadah yang dituduh bid’ah 2”
Penulis : KH. Ma’ruf Khozin
____________________
Ubaidillah Fadhil Rohman
Mengenai dalil setelah khatam al-qur an membaca al-baqarah kembali baca di : https://www.mqnaswa.id/setelah-khatam-al-quran-membaca-al-baqarah-kembali/
Baca juga : https://islam.nu.or.id/post/read/85302/tata-cara-sujud-tilawah