Membaca Surat-surat Pendek dalam Shalat Tarawih

58 sec read

Shalat Tarawih dan Hukum Membaca Surat Pendek di dalamnya

Bismillahi rahmanir rahim

Membaca Surat-surat Pendek Dalam Shalat Tarawih

Pertanyaan :

Imam shalat Tarawih 20 rakaat umumnya membaca surat at-Takatsur sampai al-Lahab, dan di rakaat kedua membaca al-Ikhlas. Adakah dalil yang mendasarinya? Ust Sya’roni, Masjid an-Nur Sby.

Jawaban :

Syaikh al-Azhar, Sulaiman al-Jamal (1204 H) berkata :

وَفِعْلُهَا بِالْقُرْآنِ فِي جَمِيْعِ الشَّهْرِ أَوْلَى وَأَفْضَلُ مِنْ تَكْرِيْرِ سُورَةِ الْإِخْلَاصِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهَا وَمِنْ تَكْرِيرِ سُورَةِ الرَّحْمَنِ أَوْهَلْ أَتَى فِي جَمِيْعِهَا وَمِنْ تَكْرِيرِ سُورَةِ الْإِخْلَاصِ بَعْدَ كُلِّ سُورَةٍ مِنْ التَّكَاثُرِ إِلَى الْمَسَدِ كَمَا اعْتَادَهُ غَالِبُ الْأَئِمَّةِ بِمِصْرَ اھ بِرْمَاوِيٌّ (حاشية الجمل ٤/ ٣٢٥)

“Mengerjakan Tarawih dengan mengkhatamkan al-Quran selama 1 bulan lebih utama daripada mengulang-ulang surat al-Ikhlas 3 kali di setiap rakaat, atau mengulang-ulang surat ar-Rahman, atau mengulang surat al-Ikhlas setelah surat at-Takatsur sampai al-Lahab, sebagaimana yang biasa dilakukan kebanyakan imam di Mesir (Hasyiah al-Jamal 4/325)

Hal ini berdasarkan riwayat dari Anas :

عَن أَنَسٍ رضي الله عنه كَانَ رَجُلٌ (كَلْثُوْمٌ بْنُ الْهَدْمِ) مِنَ الْأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ، وَكَانَ كُلَّمَا افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرأُ بِهَا لَهُمْ فِي الصَّلَاةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ افْتَتَحَ بِپ (قل هو الله أحد) حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا، ثُمَّ يَقْرَأُ سُورَةً أُخْرَى مَعَهَا، وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ، فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ فَقَالُوا إِنَّكَ تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّورَةِ، ثُمَّ لَا تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِأُخْرَى، فَإِمَّا أَنْ تَقْرَأَ بِهَا وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى. فَقَالَ مَا أَنَ بِتَارِكِهَا، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ اَؤُمَّكُم بِذَلِكَ فَعَلْتُ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُم. وَكَانُوا يَرَونَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ، فَلَمَّا أَتَاهُمُ النَّبِيُّ صلّى الله عليه وسلّم أَخْبَرُوهُ الْخَبَرَ فَقَالَ 《يَا فُلَانُ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ أَصْحَابُكَ وَمَا يَحْمِلُكَ عَلى لُزُومِ هَذِهِ السُّورَةِ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ》. فَقَالَ إِنِِّى أُحِبُّهَا. فَقَالَ《حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ》(رواه البخاري – ٧٧٤)

“Bahwa ada seorang laki-laki (Kaltsum bin Hadam) dari Anshor yang menjadi imam di masjid Quba’. Setiap ia membaca surat selalu didahului dengan membaca Surat al-Ikhlas sampai selesai, baru kemudian membaca dengan surat lainnya, dan ia lakukan dalam setiap rakaatnya. Para sahabat yang lain merasa kurang senang dengan hal ini, lalu dihaturkan kepada Rasulullah Saw. Beliau bertanya: “Apa yang menyebabkan kamu membaca surat ini terus-menerus di setiap rakaat?”. Ia menjawab: “Saya senang dengan surat al-Ikhlas”. Nabi menjawab “Kesenanganmu pada surat itu memasukkanmu ke dalam surga” (HR al-Bukhari No 774)

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata :

قَالَ : وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلى جَوَازِ تَخْصِيْصِ بَعْضِ الْقُرْآنِ بِمَيْلِ النَّفْسِ إِلَيْهِ وَالْإِسْتِكْثَارِ مِنْهُ وَلَا يُعَدُّ ذَلِكَ هِجْرَانًا لِغَيْرِهِ (فتح الباري لابن حجر – ج ٣/ ص ١٥٠)

“Hadis ini adalah dalil diperbolehkannya menentukan (membaca) sebagian al-Quran berdasarkan kemauannya sendiri dan memperbanyak membacanya, dan hal ini tidak dianggap sebagai pembiaran terhadap surat yang lain”(Fathul Bari 3/150)

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamin

_______________

Sumber : Buku yang berjudul “Jawaban Amaliyah & Ibadah yang dituduh Bid’ah, sesat, kafir dan syirik”

Penulis : KH. Ma’ruf Khozin

_______________

Ubaidillah Fadhil Rohman

Mengenai hukum shalat tarawih secara berjamaah silakan baca : https://www.mqnaswa.id/shalat-sunnah-berjamaah/

Baca juga : https://islam.nu.or.id/post/read/119939/susunan-bacaan-surat-al-qu-ran-pada-shalat-tarawih

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *