Mengamini Doa Imam Setelah Shalat

49 sec read

Melakukan Sujud Sahwi Karena Tidak Qunut

Mengamini Doa Imam Setelah Shalat

Bismillahir rahmanir rahim

Pertanyaan:

Pertanyaan seperti ini sering kita jumpai hingga dianggap bid’ah. Adakah dalil dan ijtihad ulama dalam masalah ini?

Jawaban:

Hukumnya adalah boleh. Berdasarkan beberapa hadits; hadits pertama:

عن أبي أمامة قال قيل يا رسول الله أى الدعاء أسمع قال《جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات》(رواه الترمذى) قال هذا حديث حسن.

Dari Abu Umamah, bahwa ada yang bertanya kepada Rasulullah Saw.: “Kapankah doa yang paling dikabulkan?” Nabi Saw. menjawab: “Ditengah malam akhir dan selesai shalat wajib.” (HR. At-Tirmirdzi, hadits hasan)

Hadits kedua:

عن الفضل بن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم《الصلاة مثنى مثنى تشهد فى كل ركعتين وتخشع وتضرع وتمسكن وتذرع وتقنع يديك يقول ترفعهما إلى ربك مستقبلا ببطونهما وجهك وتقول يا رب يا رب من لم يفعل ذلك فهى خداج》(رواه الترمذى)

Dari Fadl bin Abbas, bahwa Nabi Saw. bersabda: “Shalat itu 2 rakaat-2 rakaat, tasyahud tiap 2 rakaat. Khusyuk, rendah diri, tenang dan engkau angkat kedua tanganmu menghadap bagian dalam tangan ke wajahmu, “Ya Tuhanku.” Jika tidak melakukan demikian maka terasa kurang. (HR. At-Tirmidzi)

Dari banyak hadits Syaikh Al-Mubarakfuri berkesimpulan sebagai berikut:

قد ثبت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم رفع اليدين في كثير من الدعاء. وإنه لم يثبت المنع عن رفع اليدين في الدعاء بعد الصلاة المكتوبة، بل جاء في ثبوته الأحاديث الضعاف، قالوا فبعد ثبوت هذه الأمور الأربعة وعدم ثبوت المنع لا يكون رفع اليدين في الدعاء بعد صلاة المكتوبة بدعة سيئة بل هو جائز لا بأس على من يفعله.

“Telah menjadi riwayat yang sahih dari Rasulullah Saw. bahwa beliau mengangkat kedua tangan dalam banyak doa. Dan tidak ada ketetapan yang melarang mengangkat kedua tangan dalam berdoa setelah shalat wajib, bahkan ada beberapa hadits dlaif. Ulama berkata: “Setelah 4 unsur ini terpenuhi dan tidak adanya larangan maka mengangkat kedua tangan dalam berdoa setelah shalat wajib bukanlah bid’ah, namun boleh, tidak apa-apa bagi orang yang melakukannya”²⁴)

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin
____________________

²⁴) Tuhfat al-Ahwadzi 1/331

Sumber : buku yang berjudul “Menjawab Amaliyah & Ibadah yang dituduh Bid’ah 2”

Penulis : KH. Ma’ruf Khozin

____________________

Ubaidillah Fadhil Rohman

Mengenai mengamini doa orang lain baca di : https://www.mqnaswa.id/mengamini-doa-orang-lain-dalam-fiqih/

Baca juga : https://islam.nu.or.id/post/read/104910/doa-syekh-abdul-qadir-al-jilani-di-malam-nisfu-sya-ban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *