Kisah Amirul Muknimin yang Mengasihi Binatang (2)

1 min read

Kisah Sayidina ‘Umar amirul mukminin dan sebab keselamatannya karena mengasihi binatang

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Suatu ketika Rasul bertanya kepada malaikat Jibril ‘Alaihis salam, “Gambarkan padaku kebaikan Umar”

Jibril menjawab, “Jika lautan dijadikan tinta dan pohon pohon dijadikan pena, maka tetap tidak mencukupi untuk menggambarkan kebaikannya”.

Sahabat ‘Umar radhiyallaahu ‘anh memang dipilih Allah untuk menjadi orang besar. Dijadikan orang yang membesarkan agama Islam. Bahkan kisah hidupnya penuh dengan kisah kisah hebat saja. Kekuatan keyakinan dan kepahlawanannya membuat beliau ditempatkan Allah dalam dalam kedudukan yang sangat tinggi.

Baca juga Karomah Umar bin Khattab dalam kisah : https://www.mqnaswa.id/mencambuk-bumi-menyurati-sungai/

Tapi dibalik kisah kisah besar itu, ada baiknya kita mengetahui “kisah kecil” tentang beliau. Inilah kisah tentang Sahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anh dengan seekor burung.

Diceritakan, Suatu hari beliau berjalan menyusuri jalanan Madinah. Di suatu tempat beliau melihat seorang anak kecil. Di tangan anak kecil itu ada seekor burung. Tampak anak kecil itu sedang mempermainkannya. (mungkin seperti burung yang kakinya diikat. Kemudian dilepaskan untuk terbang, baru beberapa langkah burung berjalan ditarik lagi.).  Maka Sayidina ‘Umar merasa kasihan terhadap burung itu.

“Maukah kah menjual burung itu untukku” tanya Sayidina Umar

“Asalkan kami dapat membeli yang kami suka dengan uang itu. Tapi untuk apa orang tua seperti mu membeli burung kecil” jawab si anak.

“Aku akan melepaskannya” Jawab Umar bin Khattab.

Anak anak itu tentu saja heran. Masa sudah dibeli kemudian sengaja dilepaskan. Tapi mereka tidak ambil pusing memikirkan maksud amirul mukminin ini. Sayidina umar pun membeli burung itu dari si anak kemudian melepaskannya (membiarkannya terbang).

Setelah Sayidina ‘Umar Radhiyallahu ‘anh meninggal dunia, banyak orang yang bermimpi bertemu dengan beliau. Orang-orang bertanya tentang keadaan beliau di alam barzakh.

Orang-orang berkata, “Bagaimana keadaanmu di alam kubur. Apa yang Allah lakukan terhadapmu?”.

Sayidina ‘Umar menjawab, “Allah mengampuni aku dan membebaskan aku”.

Orang-orang bertanya, “Dengan sebab apa? Apakah karena kedermawananmu? Atau karena keadilanmu? Atau karena sifat zuhud (kesederhanaan) mu?

Sayidina ‘Umar menjawab : “Ketika kalian meletakkan aku di kubur, kemudian menutupi ku dengan tanah dan meninggalkan aku seorang diri, datanglah dua orang malaikat yang sangat berwibawa. Akalku seperti terbang melihat mereka, gemetar seluruh persendianku karena kewibawaan keduanya. Mereka merengkuh dan mendudukan aku. Kemudian mereka hendak menanyai diriku.

Maka terdengarlah haatif (suara tanpa rupa) yang berkata, “Tinggalkanlah oleh kalian hamba-Ku itu, dan janganlah kalian membuat dirinya takut. Sesungguhnya Aku menyayanginya dan membebaskan dia. Ketika di dunia dia kasihan terhadap seekor burung, maka di akhirat aku pun kasihan kepadanya.

Umar bin Khattab adalah salah seorang pahlawan Islam. Ia telah yang menaklukan sepertiga dunia. Tidak bisa diurai dan dihitung banyaknya amal shalih yang dilakukannya. Tidak bisa digambarkan besar jasa yang dilakukannya untuk agama. Tapi dalam riwayat ini, beliau diselamatkan oleh Allah karena menyayangi seekor burung kecil. Nyata sekali bahwa sifat kasih sayang amat besar posisinya di sisi Tuhan.

Wallahu A’lam.

Alhamdu lillahi robbil ‘alamin

Kertanegara, Jum’at Pon, 22 Februari 2019 M / 17 Jumadil Akhir 1440 H (Repost)

Wawan Setiawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *