Mengirimkan Bacaan untuk Mayit Dilakukan Para Salaf

1 min read

Mengirimkan Bacaan untuk Mayit Dilakukan Para Salaf. Para salaf adalah generasi yang terjaga dalam menjalankan agama dengan benar. Bagaimana keadaan mereka dalam hal mengirimkan bacaan. Berikut penjelasannya.

Pengajian Kitab Tahqiqul Amal Ke-6

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Barangkali orang yang memfasihkan bicara dengan bersilat lidah (dia belum mendalam kajian agamanya, tapi tampil seperti orang yang mendalam ilmunya), dari kalangan orang yang bergantung pada “ekor ketiadaan” untuk membantah setiap masalah dan untuk mengingkari setiap yang baru.

(Maksudnya, orang tersebut selalu berkata, “Apakah Nabi ada melakukan ? Kalau tiada berarti “Bid’ah”. Apakah para salafush shalih (sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in) ada melakukan ? Kalau tiada berarti “Bid’ah. Ia selalu bergantung pada “ekor ketiadaan” untuk menentang – membid’ahkan – segala sesuatu).

Mereka berkata, “Sesungguhnya bacaan yang dihadiahkan untuk mayit, tidak dilakukan oleh para salaf”. Maka ini jawaban kami untuknya :

Pertama,

Dakwaan/ tuduhan seperti ini sama sekali tidak benar. Karena menghadiahkan bacaan untuk mayit, dinyatakan shahih, dilakukan oleh ‘Abdullah bin ‘Umar (seorang shahabat, yang berarti salafush shalih).

Riwayat tersebut diceritakan Asy-Sya’bi dari seorang Anshar dan ditetapkan oleh Imam Ahmad bin Hambal (beliau adalah salah satu pembesar “ulama salaf”, maksudnya ulama yang menjadi sandaran orang-orang yang selalu mengatakan dirinya sebagai “pengikut salaf”, atau “Salafy”).

Dalam Kitab Nafhuth Thayib fi Fawa-idil Muqril Kabir, sesungguhnya guru beliau al- Abiili membacakan qashidah Ibnur Ruumi, yang sangat terkenal :

Sang Tabib dengan ilmu ketabibannya dan dengan celaknya, telah membinasakan dan membutakan, orang-orang yang hidup dan orang-orang yang memiliki mata hati,

Maka jika engkau melintas di hadapan mereka, akan kau lihat banyak umat umat membaca (bacaan-bacaan) untuk orang-orang yang telah mati.

Dari syair tersebut dapat diambil faidah bahwa, membaca (bacaan-bacaan) untuk orang-orang yang telah mati telah berlangsung sejak dahulu. (Bahkan dijadikan pegangan oleh Imam Ahmad bin Hambal yang menjadi pegangan mereka).

Bersambung, insya Allah.

Baca pengajian sebelumnya di : https://www.mqnaswa.id/perumpamaan-sederhana-sampainya-kiriman-pahala/

Wallahu A’lam
Alhamdulillaahi robbil ‘alamin

Kertanegara, MQNaswa
Sabtu, 10 November 2021

Wawan St

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *