Ngaji Syamail Muhammadiyah 2 : Mengenal Imam Tirmidzi

1 min read

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

أَلْحَمْدُ لله ،  وَسَلَامٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰى

Segala puji milik Allah[1] dan salam (kebahagiaan dan keselamatan/ kesejahteraan yang mulia dan merata) semoga terlimpah atas hamba-hambaNya yang terpilih[2]

Baca juga kandungan/ cakupan lafadz hamdalah yang luar biasa di : https://www.mqnaswa.id/alhamdulillah-tahukah-seberapa-luas-cakupannya/

قَالَ الشّيْخُ الْحَافِظُ أَبُوْ عِيْسٰى مُحَمَّدُ بْنُ عِيْسٰى بْنُ سَوْرَةُ التِّرْمِيُّ رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْهِ

Berkata asy-Syaikh[3] al-Hafidz[4], Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa bin Saurah at-Tirmidzi[5], semoga rahmat Allah terlimpah atas beliau.

Penjelasan : 

[1] Pujian artinya mensifati seseorang/ sesuatu dengan suatu sifat yang indah dengan tujuan mengagungkan/ memuliakan. Maka semua pujian itu hak/ milik Allah. Pujian kepada selain Allah itu seperti “pinjaman gratis” dari Allah. Karena sesuatu yang dipuji itu sebenarnya milik Allah ta’ala. (Syarah Syama-il)

[2] Yakni hamba-hamba Allah telah dipilih-Nya, untuk mendapatkan nubuwwah (para Nabi), hamba-hamba yang dipilihnya untuk mendapatkan Islam (umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam). (Tafsir Ibnu ‘Abbas)

Muallif (penulis Syamail Muhammadiyah) memulai kitabnya dengan lafadz ini, karena tabarruk (mengharap/mengambil barokah) dari QS. An-Naml/27 : 59

[3] Maka asal dari Syaikh adalah orang yang telah berumur banyak (lebih dari 50 tahun). Kemudian makna kata ini dinisbatkan kepada setiap ustadz/ guru yang sempurna, meskipun ia masih belia. Karena pada dasarnya, yang dikehendaki dari orang yang telah berumur banyak adalah memiliki banyak “makrifat dan pengalaman”.

[4] Al-hafidz adalah salah satu tingkatan dari 5 tingkatan ahli hadits :

Pertama, Tholib (pelajar) ialah seorang pemula dalam hadits

Kedua, Muhaddits ialah seorang yang menguasai hadits dalam riwayah (ilmu tentang ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan Nabi) dan dirayah (ilmu tentang keadaan sanad dan matan hadits sehingga memahami derajat hadits)

Ketiga, Hafidh ialah seorang yang hafal dan faham 100.000 hadits ; matan (isi hadits) dan sanadnya (mata rantai hadits dari dirinya terus ke atas sampai Rasulullah Shalllahu ‘Alaihi Wasallam)

Keempat, Hujjah ialah orang yang hafal dan faham 300.000 hadits ; matan dan sanadnya.

Kelima, Hakim ialah seorang yang menguasai seluruh hadits

[5] Nama pengarang kitab ini adalah Abu ‘Isa (nama panggilan kehormatan / kun-yah beliau) Muhammad (nama beliau) bin ‘Isa (nama ayah beliau) bin Saurah (nama kakek beliau) bin Musa bin Dlahhak as-Sulami. Lahir di desa Bughi salah satu desa di kota Tirmidz.

Bisa dibaca Tirmidzi (ini yang paling masyhur), atau Turmudzi dan Tarmidzi. Tirmidz adalah salah satu kota kuno di pinggiran sungai Jihon (Amoderia) di Iran utara. Kota Tirmidz dijuluki sebagai Madinatur Rijal (kota-nya para wali/ kekasih Allah).

Imam Tirmidzi lahir pada tahun 209 H dan wafat pada 13 Rajab 279 H (usia 70 tahun). Beliau salah satu pembesar para ulama.

Beliau menulis karangan yang banyak dan luar biasa, di antaranya kitab Syamailul Muhammadiyah ini, dan terutamanya Kitab Jami’ush Shahih Tirmidzi (terkenal juga dengan kitab Sunan Tirmidzi). Imam Tirmidzi berkata : “Barang siapa di rumahnya terdapat kitabku ini (jami’ush shahih Tirmidzi), maka seolah olah di rumahnya ada Nabi yang “ngendikan” (berbicara/ bercakap cakap)”. Banyak ulama yang mengunggulkan kitab Jami’ush shahih di atas kitab hadits lainnya. Kitab ini lebih mudah difahami karena dalam kitab tersebut sekaligus men-syarahi (menjelaskan) maksud haditsnya.

 

Wallahu A’lam
Alhamdulillahi robbil ‘alamin,

Kertanegara, Naswa,
Jum’at Kliwon, 10 Januari 2020 M / 14 Jumadil Awal 1441 H
Wawan Setiawan

Ngaji Syamail Muhammadiyah setiap malam Jum’at di MQ Naswa – Nasy’atul Wardiyah

 

Ngaji Syamail Muhammadiyah 1 : https://www.mqnaswa.id/syamail-muhammadiyah-1/

Baca juga biografi Imam Tirmidzi di : https://jampasir.wordpress.com/2010/05/15/imam-tirmidzi-ahli-hadits-bermata-buta-tapi-mampu-mengintegraskinah-hadits-dengan-fiqh/

One Reply to “Ngaji Syamail Muhammadiyah 2 : Mengenal Imam Tirmidzi”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *