Pelaporan Amal Secara Langsung

1 min read

Pelaporan Amal Secara Langsung dalam Kitab Madza Fi Sya’ban (Pengajian ke-4)

Bismillaahir rahmaanir rahiim

[Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Pelaporan Amal ada 4 macam : Pertama, pelaporan secara global/ menyeluruh, yakni pada malam nisyfu Sya’ban. Kedua, pelaporan amal setiap hari, yakni pada pagi dan petang, dan sekarang yang ketiga, pelaporan amal secara langsung. Berikut penjelasan dalam Kitab Maa Dzaa Fii Sya’ban karangan Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki :]

Pengajian sebelumnya silakan buka : https://www.mqnaswa.id/4-macam-pelaporan-amal-manusia/

  • Pelaporan Amal Secara Langsung

Imam Tirmidzi dan Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Saib Radhiyallahu ‘Anh, bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam senantiasa melakukan shalat sunnah 4 rakaat setelah tergelincirnya matahari (yakni shalat sunnah qabliyah dhuhur), seraya bersabda : “Sesungguhnya saat itu adalah saat terbukanya pintu-pintu langit. Maka, aku senang jika pada waktu tersebut (catatan) amal ku yang naik adalah (catatan) amal shalih”.

Di dalam hadits ini terdapat penjelasan mengenai keutamaan shalat sunnah qabliyah dhuhur.

Dan dari Abi Ayub Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda : “4 rakaat sebelum tanpa adanya salam (maksudnya dikerjakan 4 rakaat langsung), menjadikan pintu-pintu langit dibuka”

Al-Mundziri berkata : Hadits di atas diriwayatkan Abu Dawud dan lafadz tersebut adalah lafadz dari Abu Dawud. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah, sanadnya hasan.

Imam Thabrani meriwayatkan dalam kitab “Al-Kabir” dan “Al-Awsath” dengan lafadz :

Abu Ayub Al-Anshari berkata : “Sejak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tinggal di rumahku (yakni ketika tiba / hijrah di kota Madinah), aku melihat beliau mendawamkan 4 rakaat (yakni mendawamkan shalat sunnah 4 rakaat) sebelum dhuhur. Dan beliau bersabda : “Sesungguhnya, ketika matahari tergelincir, dibukalah pintu-pintu langit, dan tidak ditutup sampai didirikan shalat dhuhur. Maka aku senang jika pada waktu itu, amalku yang diangkat adalah amal kebaikan”.

Berkata Syaikh Abdullah Sirojuddin rahimahullahu ta’ala : “Maka hendaknya, bagi seorang muslim, ia senantiasa gemar – dengan sebenar-benarnya gemar- untuk mendirikan shalat sunnah qabliyah dhuhur setelah matahari tergelincir. Dan hendaknya memperbanyak do’a pada saat itu, itu adalah waktu mustajaabah (waktu terkabulnya do’a), karena waktu itu pintu-pintu langit dibuka.

Pada waktu itu, tidak pantas seorang mukmin menyibukkan diri dengan dunia yang akan rusak ini, sehingga menyia-nyiakan dirinya dari kebaikan-kebaikan, dan do’a-doa, menyia-nyiakan hembusan aroma syurga dan keberkahan yang akan bermanfaat bagi kehidupannya di dunia dan setelah ia mati”.

[Jadi, Pelaporan Amal Secara langsung, terjadi setiap zawal/ tergelincir matahari/ masuk waktu dhuhur]

Wallaahu A’lam.

[Demikian penjelasan mengenai pelaporan amal secara langsung yang terjadi setiap zawal, semoga Allah menolong kita untuk memperbanyak amal shalih pada waktu tersebut. Amiin]. Ila hadroti Sayid Muhammad,  wa ilaa hadrotin Nabiy, Alfatihah.

Alhamdulillaahi robbil ‘alamin.

Kertanegara, MQNaswa, 05 April 2021
Wawan St

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *