Pengajian Tanqihul Qoul ke-1 : Muqaddimah

2 min read

Pengajian Tanqihul Qoul al-Hatsits syarah Lubabul Hadits Ke-1

Kitab Tanqihul Qoul al-Hatsits disusun oleh Syaikh Nawawi Banten, merupakan kitab syarah (penjelasan) atas kitab Lubabul Hadits karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

أَلْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ. وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. وَالصَّلَاةُ وَالتَّسْلِيْمُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهٖ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ أَجْمَعِيْنَ.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(Aku menulis kitab ini) Dengan menyebut nama Allah, yang Maha Rahman dan Rahim. (Huruf Ba dalam Basmalah maksudnya Baa-riul Barooyaa, yakni Dzat yang menciptakan semua makhluk. Huruf Sin maksudnya Sattaarul Khothooyaa, yakni Dzat yang menutupi kesalahan kesalahan. Huruf Mim maksudnya Mannaanu bil ‘Athooyaa, yakni Dzat yang maha menganugerahkan pemberian pemberian. Allah adalah Kaasyiful Balaayaa, yakni Dzat yang menyingkap bala’ / mushibah. Ar-Rahman artinya Mu’thil ‘Athooyaa, Dzat yang merahamati dengan pemberian / kenikmatan. Ar-Rahim artinya Ghafirul Khothoya, yakni Dzat yang mengampuni kesalahan kesalahan hamba-Nya).

4 Macam Asma Allah, baca di : https://www.mqnaswa.id/4-macam-asma-allah-dan-rahasia-hitungan-nama-muhammad/

Makna huruf-huruf Basmalah, baca di : https://www.mqnaswa.id/makna-huruf-huruf-basmalah/

 

أَلْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Segala puji hanya milik Allah, Dzat yang Menciptakan dan Memelihara semesta alam.

(Ada perbedaan antara “Hamd” dalam Bahasa Indonesia artinya memuji, “Syukr” dalam Bahasa Indonesia artinya bersyukur, dan “Madh” dalam bahasa Indonesia artinya sama dengan “hamd”, yaitu memuji untuk memudahkan kita gunakan kata menyanjung.

Hamd (pujian) secara bahasa artinya memuji dengan lisan, atas jamiilul ikhtiyaari (keindahan, perbuatan baik, kebaikan yang dikehendaki sendiri, tidak terpaksa, tidak didorong oleh orang lain), disampaikan pujian itu karena ingin mengagungkan, baik berbarengan dengan datangnya suatu kenikmatan ataupun tidak.

Hamd (pujian) secara istilah artinya suatu perbuatan seseorang yang muncul dari pengagungan kepada Dzat pemberi Nikmat, karena Dzat itu telah memberi anugerah kenikmatan, baik anugerah itu diberikan kepada diri orang itu maupun kepada orang lain, baik dengan lisan, dengan hati ataupun diekspresikan dengan badan.

Syukr (Syukur) secara bahasa artinya sama dengan “Hamd” secara istilah di atas, yakni suatu perbuatan mengagungkan Dzat pemberi nikmat, karena Dzat itu telah memberi kenikmatan.

Syukr (Syukur) secara istilah artinya menggunakan seluruh kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya, seperti pendengaran dan lain lain, digunakan sesuai dengan tujuan kenikmatan itu diberikan.

Madh (menyanjung) secara bahasa artinya memberi sanjungan dengan lisan atas suatu keindahan secara mutlak, baik keindahan itu dikehendaki sendiri, maupun keindahan itu merupakan pemberian/ dorongan dari orang lain. Diucapkan sanjungan itu karena ingin memuliakan.

Madh (menyanjung) secara istilah artinya ucapan, perbuatan atau apa saja yang menunjukkan pengkhususan kepada orang yang disanjung dengan suatu keunggulan/ keutamaan keutamaan).

Makna dan cakupan pujian kepada Allah, baca di :

 

وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ

Akhir yang baik, akhir yang terpuji itu bagi orang yang bertakwa. (Bertakwa artinya orang-orang yang taat, dan mensucikan hati mereka dari dosa dosa).

 

. وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ

Tidak ada permusuhan, kecuali atas orang-orang yang dholim. (yakni orang-orang yang melakukan kemaksiatan-kemaksiatan, pelanggaran-pelanggaran)

 

وَالصَّلَاةُ وَالتَّسْلِيْمُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهٖ مُحَمَّدٍ

Sholawat salam semoga tercurah atas sebaik baik makhluk-Nya, yakni Nabi Muhammad ﷺ.

Beliau adalah makhluk terbaik dari seluruh makhluk (ciptaan-Nya), baik dari jenis manusia, jin maupun malaikat. Allah sendiri memuliakan beliau – salah satunya – dengan menurunkan suatu ayat yang menunjukkan keagungan kedudukan beliau ﷺ. QS. Al- Ahzab/33 : 45-47

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا

Wahai Nabi sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,

 

وَّدَاعِيًا إِلَى الله بِإِذْنِهٖ وَسِرَاجًا مُّنِيْرًا

dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.

 

وَّبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ بِأَنَّ لَهُمْ مِّنَ الله فَضْلًا كَبِيْرًا

Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah.

Manaqib/ kemuliaan Rasulullah berupa nadhom, baca di : https://www.mqnaswa.id/manaqib-rasulullah-barokah-tolak-bala/

 

وَعَلٰى أٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ أَجْمَعِيْنَ

Dan semoga shalawat salam itu pun terlimpah atas keluarga Nabi dan para sahabat Nabi semuanya.

(Pengertian keluarga Nabi ada dua. Pertama, kerabat Nabi dari keturunan Hasyim dan Muthallib yang beriman kepada beliau. Kedua, seluruh umatnya yang bertakwa kepada Allah ta’ala.

Sedangkan pengertian sahabat Nabi adalah orang yang beriman, yang berkumpul/ berjumpa dengan Nabi dalam setelah beliau diangkat menjadi Nabi).

Pengertian Keluarga Nabi dan Cara menjadi Keluarga Nabi, baca di : https://www.mqnaswa.id/pengertian-keluarga-nabi-apakah-kita-termasuk-di-dalamnya/’

 

Wallahu A’lam
Alhamdulillahi robbil ‘alamin

Kertanegara, Naswa
Sabtu, 23 Mei 2020 M / 30 Ramadhan 1441 H

Pengajian Tanqihul Qoul al-Hatsits syarah Lubabul Hadits dilaksanakan setiap ba’da shubuh di Mushalla Ar-Raudlah MQ Naswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *