Perjalanan Raja Iskandar Dzulqarnain Ke Negeri Habsyi 5 – 6

3 min read

Dzulqarnain mengenalkan nama Allah ta’ala di negeri Habsyi di dampingi Nabiyullah Khidlir ‘Alaihis Salam.

Bismillaahir rahmaanir rahiim

 

Bagian 5

Setelah Nabi Khidlir mendekat, berkatalah Raja Damdam dengan bahasanya :

“Hai orang muda, siapakah yang menurunkan hujan dari langit? Dan siapa menerbitkan air dari bumi?”

Nabi Khidlir menjawab :

“Yaitu Tuhanku Allah Ta’ala. Tiada tuhan selain Dia. Tuhan Yang Maha Hidup.”

Berkata Raja Qirmatah dengan bahasanya :

” Hai orang muda. Siapa yang menghiasi langit dengan bintang?  Dan siapa yang menutupinya dengan awan?”

Jawab Nabi Khidlir :

“Yaitu Tuhanku Allah Ta’ala yang menciptakan semua makhluk dan menganugerahkan semua rejeki.”

Berkata Raja Zawarah dengan basanya :

” Hai anak muda, siapakah yang menghiasi laut dan siapakah yang menumbuhkan kayu di atas bumi?”

Jawab Nabi Khidlir :

“Yaitu Tuhanku Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang amat kuasa dan luas Kursinya daripada tujuh petala langit dan tujuh petala bumi. Dan DIA lah yang memelihara keduanya. Bahwa DIA lah  yang Maha mendengar dan Maha Mengetahui.”

Berkata pula Raja Harawah dengan bahasanya :

“Hai orang muda, siapakah yang menjadikan kelam  pada malam hari dan siapakah yang membukakan pada fajar?”

Jawab Nabi Khidlir :

” Yaitu Tuhanku Allah Ta’ala menjadikan bagi dia dan barang diantaranya dan yang di bawah bumi. Bahwa DIA juga Tuhan Yang Mahatinggi dan Yang Mahabesar kebesarannya.”

Berkata Raja Qirmatah dengan bahasanya :

” Hai  orang muda, siapa yang menjadikan empat penjuru yang kulihat semua makhluk itu darinya datang dan kembali?”

Jawab Nabi Khidlir :

“Tuhanku Allah Ta’ala, tiada tuhan selain DIA. Dan DIA mengetahui yang lahir dan yang bathin dan mengasihani hamba-Nya di dunia dan di akhirat.”

Setelah Nabi Khidlir menjawab semua pertanyaan kelima Raja itu, maka berkata yang tertua daripada mereka, yaitu Raja Damdam dan adalah dia amat hakim. Katanya :

” Hai orang muda, bahwasanya tiada masuk akal kami Tuhan kamu jua yang menjadikan segala hal berbagai macam yang kamu sebutkan tadi. Bahwa kau kata sekalian ini adalah perbuatan Tuhan kamu jua. Bahwa masing-masing ini dikerjakan tuhan kami yang lima. Pada akal kami berhimpunlah sekaliannya  pada tuhanmu yang satu jua. Maka ada benar pada kamu bahwa nyatalah Tuhanmu itu amat besar.

Maka kembalilah engkau dahulu pada tentaramu sehingga berhimpunlah kami dengan segala kaum kami. Dan kami hendak ceritakan kepada mereka barang yang kami dengar dari kamu ini. Kami musyawarahkan dulu pekerjaan kami ini niscaya menyuruh kami  kepadamu memberi tahu. Dan baiklah kita bicara pada pekerjaan salih, hati berdamai, jangan berperang. Bahwa kaum kami terlalu banyak tiada terhisabkan. Seyogyanya kamu berdiri dihadapan kami.”

Kata Nabi Allah Khidlir :

“Jikalau  ada kamu menjalani  jauh seperti jalan kami, sesungguhnyalah banyak tentara kamu dari kami. Niscaya kembalilah yang membawa manusia kepada agama yang sebenarnya. Bahwasanya telah datanglah ke negeri kamu dan kamu nyatakan bagi kami yang benar.”

Kemudian kembalilah Nabi Khidlir kepada Raja Iskandar.

Peta Negeri Habsyi ;  Pernah dikunjungi Raja Dzulqarnain

 

Bagian 6

Ketika Nabi Khidlir datang, maka sukacitalah hati Raja Iskandar Dzulqarnain. Kemudian diceritakan semua hal yang berlaku. Semua Raja-Raja yang mengiring Raja Iskandar pun hadir lengkap memakai alat peperangan. Akhirnya setelah beberapa waktu, Nabi Khidlir kembali mendatangi kaum Habsyi.

Alkisah, ketika kelima Raja Habsyi kembali kepada kaumnya, berceritalah tentang bijaksananya Nabi Khidlir dan peri baik tingkah dan bicaranya daripada kebesaran Tuhannya. Berbantahanlah mereka masing-masing menyampaikan pendapatnya.

Kata sahibul hikayat, bahwa kelima kaum itu lima bahasanya dan lima berhalanya.  Masing-masing yang disembah mereka itu dimasuki setan bercakap-cakap hal dusta kepada mereka. Semua mengikut kata berhalanya.

Berhala Raja Damdam terbuat dari tembaga. Berhala Raja Qirmatah terbuat dari timah. Berhala Raja Zarawah terbuat dari tanah. Berhala Raja Qawamah terbuat dari kayu dan berhala Raja Harawah terbuat dari besi. Telah dimasuki setan semua berhala itu dan berkata-kata menyesatkan semua kaum Habsyi.

Ketika Raja Iskandar dan pasukannya hampir ke negeri tersebut, maka semua berhala itu bersuaralah dengan suara yang nyaring :

“Hai kamu sekalian hambaku, tiadakah kamu sadar bahwa datang dari benua Rum seorang Raja yang bernama Raja Iskandar, anak Raja Darab. Setelah sampailah ke negeri Andalusia dan dihimpunkan tentaranya yang amat banyak. Berjalanlah dia ke tepi laut Andalusia. Keinginannya hendak menaklukan semua kerajaan di muka bumi ini jadi hambanya. Bahwasanya telah kami jadikan Raja Iskandar dengan segala tentaranya yang besertanya dan segala alat kerajaan akan menjadi keuntunganmu dan makinlah halal bagi kamu. Telah kami lihat kebahagiaan kamu menang atas mereka itu. Maka tetapkanlah hati kamu akan melawan dia. Jangan sekali-kali kamu gentar. Bahwa inilah makanan yang aku anugerahkan pada kamu sebagai nikmat yang lezat. Tiada diperoleh segala isi bumi ini seperti keuntungan kamu  sekali ini. Bersegeralah kamu menyertakan semua kaummu mengeluarkan Raja Iskandar.”

Hingga berhentilah  mereka itu semua dalam sepuluh hari kira-kira lima puluh laksa hulubalang.

Berjalanlah mereka semuanya hingga

berpandanglah dengan tentara Raja Iskandar Dzulqarnain, maka ketika itulah dia bersuruh-suruhan.

Kata Raja kepada kaumnya :

” Adapun yang datang kepada kita adalah tentara Raja Iskandar, seorangpun belum pernah kita lihat seperti itu. Kudanya kebih banyak daripada kuda kamu, pakaiannya juga lebih banyak dari pakaian kamu. Senjatanya lebih banyak dari senjata kamu dan wajahnya pun lebih baik dari wajah kamu. Perkataannya lebih fasih dan dalam pandangan kamu mereka itu amatlah hebat dari kamu.”

Mufakatlah semua Raja Habsyi menyuruh utusan pergi melihat Raja Iskandar Dzulqarnain dan bala tentaranya agar dapat dilihat perangai dan segala hulubalangnya serta dilihat wajah Raja Iskandar dan peri berkerajaannya dan meminta Nabi Khidlir datang kepada mereka supaya di dengar perkataannya.

Mufakatlah mereka menyuruh Azmu karena lebih baik akalnya. Berkata Azmu :

” Wahai sekalian Tuan para Raja, apabila hamba mohon kepada orang muda itu pastilah dikabulkan dengan rela datang dengan hamba. Namun ada syak di hati hamba karena hamba lihat setengah dari hulubalang Raja tidak dapat menahan diri. Jangan sampai ada tangan berbuat jahat kepada orang muda itu atau kata-kata jahat terhadapnya karena orang muda itu terlalu mulia perilakunya. Maka  berlakulah jangan perdayakan dia hingga mengubah kepercayaan dia kepada hamba. Jangan kita kehendaki lainnya melainkan kata yang sebenarnya menyambut tanya. Apabila Tuan-Tuan Raja menunggui kaumnya dari berbuat jahat akan orang muda itu maka hambapun maulah pergi. Jika tidak maka suruhlah orang lain pergi.”

Para Raja itupun bersumpah atas nama berhala mereka untuk menjaga kaumnya berbuat kejahatan terhadap orang muda yang dikatakan. Azmu pun naik kudanya pergi ke arah pihak Raja Iskandar. bersambung…

 

 

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin

Sumber :
Buku Hikayat Iskandar Dzulqarnain
Terbitan ke-57 seri ILDEP
Penerbit Balai Pustaka.

Dari postingan Bpk. Totok W – Grup WA  Kopisoda (Komunitas Pecinta Kyai Sholeh Darat)

Nur Syazliana

Kisah Dzulqarnai tercantum dalamAl-Qur’an, baca di : https://www.laduni.id/Quran-Surat-Al-Kahf/hal/80

Baca juga tentang Karomah sahabat Utsman bin Affan di : https://www.mqnaswa.id/karomah-sayidina-utsman-bin-affan-radhiyallahu-anh/

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *