Sayidah Halimah Berkisah Perjumpaannya Kembali dengan Rasulullah

1 min read

Sayidah Halimah Berkisah Perjumpaannya Kembali dengan Rasulullah

Bismillahir rahmaanir rahiim

Halimah as-Sa’diyah (ibu yang menyusui Kanjeng Nabi) bercerita, “Aku berkata kepada suamiku : “Sebaiknya kita kembalikan saja anak ini (Muhammad yang masih kecil) kepada keluarganya dengan selamat. Sebelum ada perkara yang lebih besar menimpanya”.

(Ibu Halimah merasa takut. Karena beberapa hari sebelumnya Nabi Muhammad yang masih kecil hilang ketika bermain. Teman-teman sepermainannya melaporkan bahwa Kanjeng Nabi di bawa dua orang laki-laki. Setelah Nabi kembali, beliau bercerita bahwa, beliau dibawa dua orang laki laki, dan mereka membelah dadanya).

Meskipun Nabi datang dengan segar bugar dan wajah yang cerah, tetap saja rasa takut yang besar mendorong Ibu Halimah ingin mengantarkan pulang putera susuan yang sangat disayanginya itu)

Baca juga Kisah Rasulullah ketika berada di dalam Kandungan Ibu Aminah

“Maka kami bersiap-siap, melakukan perjalanan membawanya hingga sampai di kota Makkah. Kami menceritakan tentang kisahnya, sambil menyerahkan kembali Ia kepada Abdul Muthollib, kakeknya.

Kemudian kami pun kembali ke perkampungan Bani Sa’d (perkampungan ibu Halimah), membawa perasaan sedih dan menyesal yang sangat mendalam karena berpisah dengannya”.

(Kanjeng Nabi tinggal bersama ibu Halimah sejak bayi hingga umur lima tahun. Pada umur dua tahun pernah di bawa pulang ke Makkah, tapi karena ada wabah di Makkah, Nabi dibawa lagi dan tinggal kembali bersama keluarga Ibu Halimah).

Sayidah Halimah melanjutkan ceritanya, “Kemudian (Alhamdulillah), Allah memanjangkan umurku sehingga aku menemui masa kenabiannya, dan mendengar bahwa beliau telah hijrah ke kota Madinah.

Kami mencari kesempatan hingga kami menempuh perjalanan (ratusan kilometer) untuk bertemu dengannya.
Ketika ia melihat kedatangan kami, ia bangun dari duduknya seraya berkata, “Ummiii wallaahi ummiii,,, (Ibuku,, demi Allah,,, ini ibuku,,,). Ia berdiri menyambut kami dan menampakan kegembiraan yang besar atas kedatangan kami.

Bahkan ia menghamparkan rida’ (selendang / sorban) nya yang mulia, dibentangkan untuk kami duduk di atasnya”.

Wallahu A’lam
Alhamdulillaahi robbill ‘aalamin

Kertanegara, MQNaswa, Kamis, 14 Oktober 2021
Wawan Setiawan

Sumber : Syaikh Nawawi Banten, Maulid Ibriz hlm. 151-152

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *