Sedekah Makanan Atas Nama Mayit
Bismillahir rahmanir rahim
Pertanyaan:
Ada sebagian kelompok bahwa makanan yang disedekahkan untuk mayit adalah najis karena dianggap menyembelih hewan untuk selain Allah, benarkah demikian?
Jawaban:
Sedekah makanan atas nama mayit, baik saat haul maupun sekedar kirim berkat, memiliki dalil berikut:
عن عائشة رضي الله عنها قالت ما غرت على أحد من نساء النبي صلى الله عليه وسلم ما غرت على خديجة وما رأيتها ولكن كان النبي صلى الله عليه وسلم يكثر ذكرها وربما ذبح الشاة ثم يقطعها أعضاء ثم يبعثها في صدائق خديجة فربما قلت له كأنه لم يكن في الدنيا امرأة إلا خديجة. فيقول إنها كانت وكانت، وكان لى منها ولد.
“Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata: Saya tidak cemburu kepada istri-istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam seperti cemburu saya kepada Khadijah, saya tidak pernah bertemu Khadijah. Tetapi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sering mengingat Khadijah. Terkadang Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyembelih kambing, memotongnya menjadi beberapa bagian, lalu mengirimnya ke teman-teman dekat Khadijah. Terkadang saya berkata kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: “Seperti tak ada wanita lagi di dunia kecuali Khadijah”. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Khadijah telah ada, saya memiliki putra darinya.” (HR. Al-Bukhari)
Syaikh Saleh Fauzan, ulama Wahabi mengatakan:
كان النبي صلى الله عليه وسلم يفعله من ذبح الذبيحة والتصدق بها عن خديجة رضي الله عنها بعد وفاتها فقال: طبعا هذا من الصدقة نعم يؤخذ منه أنه يتصدق عن الميت اما بلحم واما بطعام واما بنقود او بملابس يتصدق عن الميت هذا من الصدقة عنه او بأضحية عنه في وقت الأضحية هذا كله من الصدقة عن الميت يدخل فيه.
“Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melakukan penyembelihan hewan dan menyedekahkannya untuk Khadijah setelah wafatnya. Syaikh berkata: secara watak ini adalah sedekah. Dari dalil ini dapat diambil kesimpulan bahwa boleh bersedekah atas nama mayit baik berupa daging, makanan, uang atau pakaian, ini adalah sedekah, atau dengan qurban saat Idul Adha. Kesemua ini adalah sedekah atas nama mayit.” ¹⁰⁰)
Alhamdulillahi rabbil’aalamiin
____________________
¹⁰⁰) Fatawa al-Ahkam Asya-Syar’iyah 9661
Sumber : buku yang berjudul “Menjawab Amaliyah & Ibadah yang dituduh bid’ah 2”
Penulis : KH. Ma’ruf Khozin
____________________
Ubaidillah Fadhil Rohman
Mengenai dalil melakukan tahlilan 7 hari, 40 hari, 100 hari dan seterusnya baca di : https://www.mqnaswa.id/tahlilan-7-hari-40-hari-dan-100-hari/