Sedekah Mencegah Sengatan Ular Berbisa

2 min read

Sedekah memiliki fadhilah yang agung, diantaranya mencegah bala’ dan menambah umur manusia. Inilah kisahnya.

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Sedekah merupakan hal yang sangat utama. Ada yang mengatakan ia memiliki 7 keutamaan. Salah satunya adalah menolak bala dan menambah umur. Sebagaimana dikatakan :

الصَّدَقَةُ تَرُدُّ الْبَلَاءَ وَتَزِيْدُ فِي الْعُمْرِ

Sedekah itu menolak bala dan menambah umur

Pernah kami kisahkan kisah luar biasa tentang sedekah yang menyelamatkan nyawa seorang bayi. Baca kisahnya di : https://www.mqnaswa.id/sesuap-makanan/

Dahulu kala ada seseorang dari bani Ahdal yang diberi penglihatan gaib oleh Allah ta’ala. Dalam istilah tasawuf, penglihatan ghaib ini dinamakan kasyf. Kasyf artinya tersingkapnya hijab batin, sehingga seseorang bisa mengetahui apa yang “tersembunyi” di balik hal yang tampak.

Kasyf ini lumrah terjadi di kalangan para awliya. Di antarnya mereka diberi kemampuan mengetahui / melihat cahaya Al-Qur’an, hadits dan ucapan yang mulia. Silahkan baca kisahnya di : https://www.mqnaswa.id/kisah-ulama-yang-melihat-cahaya-al-quran/ atau diberikan kemampuan melihat / mengetahui apajah suatu makanan itu mengandung haram atau tidak. Silahkan kisahnya baca di : https://www.mqnaswa.id/wara-1/

Suatu malam, ulama Kasyf itu berkata kepada murid muridnya agar mereka pergi ke rumah Fulan. Fulan adalah muridnya juga yang tinggal di suatu kampung.

“Mengapa malam malam begini kami harus pergi ke rumah Fulan ?” tanya para murid

“Karena malam ini ia akan meninggal dunia. Aku melihatnya secara kasyf. Kalian datanglah ke rumahnya”.

“Tadi pagi saya baru bertemu dengannya. Saya satu kampung dengan Fulan. Saya melihatnya sehat sehat saja”.

“Bagaimanapun, malam ini adalah malam kematiannya, insya Allah”

Maka selesai pengajian, tengah malam mereka berangkat ke kampung Fulan, mengikuti perintah guru mereka. Ketika mereka melewati rumah Fulan, rumah itu tampak “normal”. Sepi. Tidak mungkin rumah selengang itu jika penghuninya ada yang meninggal. Maka mereka memutuskan untuk menunggu di masjid. Kebetulan waktu shubuh pun tidak lama lagi akan datang.

Mereka tampak agak terkejut bercampur senang, karena Fulan ternyata datang ke Masjid shubuh itu dan mengikuti shalat berjamaah bersama mereka. Meski berbisik bisik, mereka tak mau membuka “rahasia” kunjungan mereka itu. Takut akan terjadi kesalah fahaman. Tapi dalam hati, mereka kompak, akan “complain” kepada sang Guru atas “kekeliruan penglihatannya”.

“Fulan masih hidup” kata salah seorang murid itu kepada sang Guru. “Bahkan ia shalat berjamaah shubuh bersama kami”.

Sang Guru yang kasyf itu menghela nafas, matanya seperti menerawang jauh, seraya berkata, “Benar. Malam itu ia baru saja menjamu fakir miskin, anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan. Ia bersedekah kepada mereka 15 Riyal. Dengan berkah sedekahnya itu, Allah memberi tambahan umur 1 tahun untuk setiap Riyalnya. Maka umurnya akan bertambah 15 tahun”

Guru itu melanjutkan, “Kalian tampak meragukan aku. Baiklah, pergilah sekarang ke rumah Fulan.  Masuklah ke kamarnya dan periksalah tempat tidurnya. Kalian akan mendapati seekor ular hitam berbisa di sana. Sebelum kalian mengambil dan membuangnya, katakan pada ular itu bahwa belum saatnya ajal Fulan. Kelak jika sudah saatnya, Fulan akan menjadi milikmu”

Benar saja, ketika mereka bersama sama memeriksa pembaringan Fulan, ada seekor ular berbisa yang cukup besar melingkar di sana. Fulan pun nampak gemetar dan terkejut. Fulan bersyukur kepada Allah, bahwa Allah masih memberi umur untuknya.

“Bunuh saja ular ini !” kata salah satu dari mereka.

“Betul. Lebih baik kita membunuhnya” imbuh yang lain

“Tidak” kata Fulan. “Aku tak mau membunuhnya. Mari kita buang saja ke tempat yang jauh. Ke tempat semak belukar yang jauh dari penduduk”.

Itulah yang mereka sepakati. Itulah jalan hidup yang telah digariskan bagi si ular maupun si Fulan. Kelak, 15 tahun berlalu, ketika Fulan sedang menggarap kebunnya, seekor ular tiba tiba menggigitnya, hingga ia meninggal seketika.

Persoalan umur adalah mutlak “di tangan” Allah ta’ala. Ia berkuasa memberi umur berapa saja kepada setiap makhlukNya. Bagaimana dengan kejadian di atas ? Apakah itu berarti Allah dipengaruhi oleh sedekah ?

Tidak demikian. Sedekahnya disukai Allah. Sedekahnya menurunkan rahmat Allah, itu benar. Sedekahnya berfadilah menambah umur, itu juga benar. Tapi semua itu telah ditakdirkan sebelumnya oleh Allah ta’ala.

Artinya, Allah sebenarnya telah menakdirkan bahwa orang itu akan bersedekah. Allah telah menakdirkan ular itu tidak menggigit. Allah menakdirkan semua garis dan cerita yang berjalan terhadap si Fulan maupun si Guru yang kasyf dan semua murid muridnya. Bahkan Allah telah menakdirkan saya untuk menulis kisah ini dan anda membacanya. Semuanya telah berada dalam pengetahuan dan ketetapan / takdir  Allah ta’ala.

 

Wallaahu A’lam

Alhamdulillaahi robbil ‘alamin

Kertanegara, Selasa Kliwon, 17 September 2019 M / 17 Muharram 1441 H

Wawan Setiawan

 

Sumber : Tuhfatul Asyraf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *