Sultanul Auliya?

1 min read

Sultanul Auliya?

Bismillahi rahmani rahim

Pertanyaan :

Sudah tidak asing di lingkungan kita saat sebelum mengawali doa berwasilah dengan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani yang terkadang disebutkan julukan Sultanul Auliya. Apa yang dimaksud gelar itu? Jamaah La Tansa, Kertajaya Surabaya

Jawaban :

Banyak para ulama ahli hadis yang menegaskan bahwa Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah salah satu wali Allah. al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali (murid Ibnu Qayyim), ketika mengulas biografi Syaikh Abdul Qadir, berkata: “Ia adalah syaikh masa itu, panutan para wali, pemimpin (sultan) para masyayikh, pemuka ahli tarekat di masanya, pemilik kedudukan (disisi Allah) dan karamah…” (Dzail Thabaqat al-Hanabilah 1/118)

Begitu pula al-Hafidz adz-Dzahabi berkata: “Syaikh Abdul Qadir adalah seorang Imam, berpengetahuan, zuhud, wali, panutan, syaikhul Islam, bendera para wali….” (Siyar A’lam an-Nubalaa’ 20/439). Di halaman berikutnya adz-Dzahabi berkata: “Disebutkan bahwa dia adalah wali Quthub” (20/446)

Siapa wali Quthub itu? Ibnu Khaldun berkata: “Dalam ilmu Tasawuf ada istilah Quthub, yaitu pimpinan wara wali” (Muqaddimah Ibnu Khaldun 1/285)

Tidak sedikit dari para ulama yang menyebut gelar ‘Quthub’ ini pada Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, diantaranya al-Hafidz as-Suyuthi (Lubbu al-Bab 1/04), Ahli Fikih Ibnu Hajar asy-Syafii (Fatawa al-Haditsiyah 1/752), Ahli Hadis Syaikh as-Sindi (Hasyiyah Ibnu Majah 7/243), Ahli Hadis Syaikh Mulla Ali al-Qari (Syarah Musnad Abi Hanifah 1/454 dan Syarah Misykat al-Mashabih 5/230), Ahli Tafsir al-Alusiy (Ruh al-Ma’ani 5/262), Syaikh ath-Thahawi al-Hanafi (Hasyiyah ath-Thahawi 2/5), dan lain sebagainya.

Darimana istilah Quthub tersebut? al-Hafidz Ibnu Hajar menjawab :

وَقَالَ شَيْخُهُ ابْنُ حَجَرٍ فِي فَتَاوِيْهِ : الْأَبْدَالُ وَرَدَّتْ فِي عِدَّةِ أَخْبَارٍ مِنْهَا مَا يَصِحُّ وَمَا لَا وَأَمَّا الْقُطْبُ فَوَرَدَ فِي بَعْضِ الْآثَارِ (فيض القدير ج ٣ / ص ٢٢٠ )

“Istilah wali Badal telah ada dalam hadis-hadis, ada sebagian yang sahih dan ada yang tidak sahih. Dan Quthub telah ada dalam sebagian atsar sahabat/tabiin” (al-Hafidz al-Munawi, Faidl al-Qadiir 3/220)

Alhamdulilahi rabbil ‘aalamiin

_______________

Sumber : Buku yang berjudul “Jawaban Amaliyah & Ibadah yang dituduh Bid’ah, sesat, kafir dan syirik”

Penulis : KH. Ma’ruf Khozin

_______________

Ubaidillah Fadhil Rohman

Mengenai Tahapan Suluk Dalam Tasawuf baca di : https://www.mqnaswa.id/tahapan-suluk-dalam-tasawuf/

Baca juga : https://islam.nu.or.id/post/read/127489/keutamaan-waktu-menjelang-dhuhur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *