Bismillaahir rahmaanir rahiim
Sebelumnya telah dikisahkan perjalanan Raja Tubba’ mengelilingi berbagai negeri. Hingga akhirnya tiba di kota Makkah dan Madinah. (Pada waktu itu belum bernama Madinah)
Lebih lengkapnya kisah beliau dapat dibaca di https://www.mqnaswa.id/kisah-raja-tubba/
Diakhir kisah, ketika Raja Tubba’ akan meninggalkan para pengiringnya yang ingin tinggal di Madinah, beliau menulis sepucuk surat yang ditujukan untuk Kanjeng Nabi.
Inilah Surat Raja Tubba’ untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Diriwayatkan bahwa surat dan syair yang dititipkan kepada Abu Ayyub berbunyi :
شهدت على احمد انه رسول
الله بارى النسم
فلو مد عمري الى عمره لكنت
وزيرا له وابن عم
Aku bersaksi bahwa Ahmad adalah
Utusan dari Allah, Pencipta angin sepoi sepoi
Kalau umurku dipanjangkan hingga menemuinya
Pastilah aku akan menjadi pembantu dan sepupunya
Ibnu Ishaq
meriwayatkan bahwa surat yang ditulis raja Tubba’ berbunyi :
Amma Ba’du, sesungguhnya aku beriman kepadamu dan beriman pada kitab yang
diturunkan padamu. Aku berada dalam agama dan sunnahmu. Aku beriman kepada
Tuhanmu, Tuhan segala sesuatu. Aku juga beriman pada syariat yang bersumber
dari Tuhanmu.
Jika aku dapat bertemu denganmu, itu adalah suatu kenikmatan bagiku. Tapi jika tidak, berilah aku syafaatmu, dan di hari kiamat jangan lupakan aku, karena aku adalah umatmu yang terdahulu dan aku telah berbaiat sebelum kedatanganmu. Aku memeluk agamamu dan agama Ibrahim Alaihissalam.
Kemudian ia mengakhiri surat itu dengan kalimat :
لله الامر من قبل ومن بعد
“Bagi Allah lah urusan sebelum dan sesudah”.
Raja Tubba’ meninggal tepat 1000 tahun sebelum Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam diutus oleh Allah. Surat itu dititipkan kepada seorang pembantunya. Kelak pembantu/ pengiringnya itu akan memiliki keturunan bernama Abu Ayub Al-Anshari.
Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hijrah ke Madinatul Munawwaroh, penduduk kota Madinah menyambut beliau dan menawarkan agar beliau tinggal di rumah mereka.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengatakan bahwa beliau akan menuruti kemana unta beliau yang bernama Al-Qaswa. Di mana unta itu akan berhenti, di situlah beliau akan tinggal. Ternyata, Unta Al-Qaswa berhenti di halaman rumah Abu Ayub Al-Anshari.
Allah telah memilih Raja Tubba’ untuk beriman kepada Nabi, padahal ia hidup 1000 tahun lamanya sebelum Nabi dilahiran, meski semula dia sangat sombong dan berani, bahkan ingin menghancurkan ka’bah.
Allah telah memilih pengiring raja Tubba’ untuk melahirkan para sahabat Ansor yang menyambut kedatangan Nabi di kota Madinah.
Allah telah memilih Abu Ayub untuk menjaga surat kakek moyangnya yang bersama raja Tubba’.
Allah telah memilih Al-Qaswa untuk menjadi unta Nabi dan membawa beliau untuk sampai di tempat yang telah ditentukan Allah.
Semoga Allah memilih kita menjadi umatnya yang kelak akan mendapat syafaat dan bersama Nabi di syurgaNya. Amiin yaa mujiibas saa-iliin.
Wallahu A’lam
Alhamdulillahirabbil ‘aalamiin.
Kertanegara, Kamis Wage, 24 Januari 2019 M/ 18 Jumadil Awwal 1440 H
Wawan Setiawan
(Abi Abdillah Muhammad bin Ahmad AlAnshori AlQurthubi, Jami’ul Ahkamil Qur’an, Juz 16, hlm 145, Darul Ihya Turats arabi, Beirut Libanon)
Habib Naufal Alaydrus, Kisah dan Hikmah dalam Kalam Habib Muhammad bin Hadi Assegaf (hlm. 148).